Miracle 4—Mine is Yours

26 Jun

 

TITLE:;: Miracle 4—Mine is Yours
AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<
CAST(S):;: Super Junior, Big Bang, Girls’ Generation, 2NE1
GENRE:;: Fantasy, Shounen-ai, yaoi, straight, etc (baca ndiri, ya! Author gk pinter nentuin genre>.<)
WARNING:;: OOC, Bahasa aneh, gk nyambung… DON’T LIKE? DON’T READ! DON’T BASHING!!!

    ” Hyung? Kau sudah siuman?” Tanya Kangin begitu melihat Eeteuk membuka matanya. Sebuah perasaan bahagia bercampur lega terlihat diantara matanya yang lelah. Setelah kejadian itu, Kangin terus menemani Eeteuk sambil menggantikan tugas Eeteuk dan mengerjakan tugasnya.

    ” Kangin…” ujar Eeteuk lemah.

    ” Hyung istirahat dulu saja. Kau baru bangun, kan? Hh… Jessica sekarang sudah pintar. Mantranya membuatmu kehabisan banyak kekuatan.” Kata Kangin seraya membelai rambut Eeteuk pelan.

    ” bagaimana keadaan anak-anak?” Tanya Eeteuk.

    ” mereka baik-baik saja. Jessica tak melukai mereka. Kau sekarang diam dulu. Aku carikan obat dulu.” Ujar Kangin dia hendak beranjak tapi ditahan oleh Eeteuk. Kangin menoleh, menatap Hyung-nya lekat. Eeteuk menatap Kangin dalam, berusaha menyampaikan sesuatu.

    ” aku Cuma sebentar, nanti aku balik lagi. Nah, tidur dulu.” Kangin meletakan tangan Eeteuk pelan diatas ranjang. Eeteuk tak melawan, membiarkan Kangin pergi. Suasana sunyi. Eeteuk sudah kenal jelas tempat ini. Ranjang ke-10 di sebelah utara yang tentu saja berada dalam ruangan rawat sekolah. Dia hafal tempat ini tentu saja karena hampir setiap hari dia kemari. Tugasnya, ya, medical. Walau terkadang dia juga harus mengurus anak-anak dorm Super Junior dan juga mengajar sihir medis.

    ” aku kembali~ ini, obatnya, minum.” Ujar Kangin seraya mengulurkan sebuah botol dan segelas air. Eeteuk menelan obat itu dan segera menghabiskan air-nya.

    ” Kangin.” Panggil Eeteuk pelan seraya menatap. Kangin menoleh.

    ” ne?”

    ” berapa lama aku tertidur?”

    ” uhm… berapa ya???? Kira-kira dua hari.”

    ” selama itukah?”

    Kangin menganguk.

    ” setelah Jessica menyerangku, aku tak ingat apa-apa lagi. Yang kuingat hanya ketika aku membuka mataku, kau berada dihadapanku lalu aku kehilangan kesadaranku lagi.” Kata Eeteuk.

    ” hm. Begitulah. Kau masih lelah?”

    ” tak begitu.”

    ” berarti belum sepenuhnya pulih, kan? Ini, kuberi obat agar kau cepat sembuh.” Kangin mendekat ke ranjang.

    ” obat? Tadi kan sud…” kalimat Eeteuk terpotong ketika Kangin mencium bibirnya lembut. Eeteuk tersenyum, lalu memejamkan matanya. Kangin memperdalam ciumannya. Aroma alat medis menemani kehangatan dua bibir itu. Setelah berapa lama, Kangin melepas ciumannya.

    ” sudah baikan, kan?” Eeteuk mengangguk, tersenyum.

    ” kalau begitu, aku pergi dulu. Masih banyak tugas lainnya. Kau istirahat yang tenang, ya.” Kangin mengusap pipi Eeteuk lembut. Eeteuk tak menjawab, hanya membiarkan Kangin pergi meninggalkannya.

-Super Junior’s room-

    ” Donghae-a! kamu dicari GD!” seru Ryeowook dari ambang pintu. Donghae segera menuju pintu. Eunhyuk mengekor dibelakangnya.

    ” waeyo?” Tanya Donghae. Ryeowook berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.

    ” aku ajak ke suatu tempat, yuk! Hyukjae, kamu juga! Ayo!” G-Dragon menyeret mereka berdua.

    ” kemana?” Tanya Eunhae berbarengan.

    ” kutunjukkan tempat yang bagus.” Ujar G-Dragon tersenyum misterius. Eunhyuk dan Donghae tetap menurut walau bingung. Sementara itu di kamar Kyuhyun-

    ” ya! Kau ini bagaimana sih! Kok nggak bisa-bisa!? Kalau x samadengan 4, berarti y-nya 10!” seru Kyuhyun frustasi. Henry yang duduk didepannya hanya menggembungkan pipinya kesal.

    ” darimana dapat 10?” ujar Henry malas. Saking pusingnya, dia sudah tak bisa memikirkan apa-apa lagi selain x dan y.

    ” x+y kan 14! Ayolah! Aku sudah capek!” Kyuhyun merenggangkan tangannya.

    ” Kyuhyun, kalau ngajari, yang niat dong! Henry kan belum paham!” ujar Zhoumi dari ambang pintu.

    ” kalau begitu Hyung saja yang mengajari anak ini!” Kyuhyun menunjuk Henry yang semakin memajukan bibirnya.

    ” emang gitu niatku. Kyuhyun, Daesung sama Seungri mencari kamu. mereka ada di dorm.” Kata Zhoumi. Kyuhyun merasa lega bisa bebas dari Henry. Lalu dia berlari keluar kamar dan melesat menuju dorm Big Bang.

    ” gimana? Mana yang masih bingung?” Tanya Zhoumi lembut sambil duduk disebelah Henry.

    ” ini. Ini juga! Penjumlahan Aljabar-nya aku juga masih gak paham.” Henry mengetuk-ngetuk bukunya.

    ” hm… kalau begitu mulai dari awal. X itu perwakilan suatu bilangan. Dan y perwakilan bilangan lainnya.” Dengan lembut Zhoumi mengajari Henry. Pelan-pelan, Henry mulai paham. Dan semakin lama, keadaan yang tadinya dingin penuh aura jutek dan malas berubah menjadi hangat. Sesekali terdengar tawa dari kamar itu.

    ” waaa!!! Percfect! Betul semua!” seru Zhoumi saat mengoreksi pekerjaan Henry. Henry tersenyum puas.

    ” tuh kan! Kamu bisa! Good job, Mochi!” Zhoumi mengelus kepala Henry lembut. Wajah Henry sedikit memerah karena dia jarang diperlakukan seperti itu.

    ” m… gomawo…”

    ” nah, sebagai hadiah karena kamu sudah berhasil mengerjakan semua tugas, aku akan memberimu hadiah.” Ujar Zhoumi. Dia mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening Henry pelan.

    ” H.. Hyung…?” kini wajah Henry sudah benar-benar merah.

    ” itu hadiah karena kau sudah bekerja keras. Dan ini hadiah Karena telah mebuatku jatuh cinta.” Tiba-tiba Zhoumi mencium bibir Henry lembut. Henry dapat dengan jelas merasakan nafas Hyung-nya itu. Saat wajah Henry semakin memerah, Zhoumi melepaskan ciumannya.

    ” Wo ai ni.” Ucap Zhoumi. Matanya menatap Henry dalam. Sangat lembut dan hangat. Henry terdiam dengan jari menyentuh bibirnya.

    ” how about you? Do you love me?” Zhoumi melepaskan jari Henry yang menutupi mulutnya. Henry terpaku beberapa saat lalu tersenyum.

    ” yes. I love you.” Henry mengecup bibir Zhoumi sekilas. Lalu menatap Zhoumi yang juga tersenyum menatapnya. Jarak kedua semakin dekat. Dan dengan dua bibir itu bertaut hilanglah sudah jarak diantara keduanya.

-Big Bang’s room-

    ” kukira kalian memanggilku kenapa.” Ujar Kyuhyun kesal. Daesung dan Seungri hanya nyengir bersalah.

    ” aku udah capek ngajari Henry~” Kyuhyun menghela nafas sesaat lalu berteriak.” DAN SEKARANG AKU HARUS MENGAJARI KALIAN!?”

    ” Mian, Kyu. Kami gak tahu kamu lagi ngajarin Henry.” Kata Seungri.

    ” habis kamu kan yang paling pintar matematika. Jadinya kami minta batuan sama kamu.” tambah Daesung.

    ” ha~h.” keluh Kyuhyun pasrah. Lalu dia kembali mengajari kedua sahabatnya itu.

    ” Zhoumi hyung kan bisa ngajarin? Atau Hyung kalian yang lain?” Tanya Kyuhyun, masih kesal.

    ” semuanya sibuk. Rapat untuk festival sekolah.” Jawab Seungri sambil terus mengerjakan soal matematikanya.

    ” terus Zhoumi Hyung?”

    ” main. Katanya tadi ke dorm-mu kan?” Daesung balik bertanya.

    ” Cuma nggantiin aku ngajarin Henry.” Jawab Kyuhyun singkat.

    ” dasar Hyung tak bertanggung jawab.” Ujar Daesung.

    ” kan udah biasa.” Timpal Seungri. ” sudah selesai!”

    ” aku juga udah selesai.” Kata Daesung lalu merapikan bukunya.

    ” ngomong-ngomong festival, kelas kita ngadain apa, ya?” Tanya Seungri.

    ” kan udah dikasih tahu.” Jawab Kyuhyun.

    ” kapan?” Tanya Daesung dan Seungri bersamaan.

    ” beberapa hari yang lalu. Oh ya waktu itu kalian pulang cepat, ya.” Lalu Kyuhyun menepuk jidatnya. ” gawat!”

    ” ada apa?” Tanya Daesungri.

    ” aku ketiduran waktu membahas itu.”

    GUBBBRAKKKK!!!

    ” KYUHYUN!!!”

_

-In antoher place-

    ” kau yakin?” Tanya Donghae. G-Dragon mengangguk mantap. Donghae menoleh, menatap Eunhyuk yang juga menatapnya ragu.

    ” siap?” Tanya G-Dragon.Tanpa menunggu jawaban Eunhyuk dan Donghae dia mendorong tubuh kedua temannya itu beserta dirinya.

    ” GYAAAAAAAAAA!!!!!!!!!” hilanglah sudah suara teriakan mereka ditelan dalamnya jurang.

-Teacher’s room-

    ” akh! Baboya! Masih sakit tahu!” bentak Heechul saat Hankyung menyentuh tangannya yang terbalut perban.

    ” Mian, Hyung. Aku kan gak tahu kalau masih sakit.” Ujar Hankyung dengan wajah bersalah. Melihat ekspresi Hankyng yang seperti itu, munculah ide jahil Heechul.

    ” aku akan memaafkanmu kalau kau menciumku!” tegas Heechul. Hankyung menatap Heechul ragu. “di bibir!” tambah Heechul semakin membuat Hankyung ling-lung.

    ” ayo! Kalau enggak nanti aku nggak maafin, lho.” goda Heechul nakal.

    ” ukh…” cup! Hankyung mencium bibir Heechul sekilas. Lalu dia langsung menundukan wajahnya. Heechul terdiam beberapa saat dengan ekspresi terpaku.

    ” ba…” bisik Heechul pelan. Hankyung melirik sedikit.

    ” bo…” Heechul masih dalam ekspresi tadi. ” YA!”

    ” KAU BODOH! Kau menciumku!?” pekiknya sambil mengguncang-guncangg tubuh Hankyung.

    ” ya! Hyung sendiri yang menyuruh, kan!” balas Heechul.

    ” kan aku nggak serius!!! Hankyung bodoh! Babo! Bobo!” Heechul menjiwiti Hankyung.

    ” aw! Sakit, Hyung! Wajah Hyung kelihatan serius tahu! Jadi kukira beneran!” Hankyung berusaha melepaskan tangan Heechul.

    ” aku emang niat beneran…. Tapi… aku nggak ngira kamu beneran mau menciumku…” ujar Heechul pelan.

    ” eh?” Hankyung tertegun.

    ” makanya… hiks…” mata Heechul mulai mengeluarkan air mata.

    ” huweeeee!!! Hankyung baboya!!!” pecahlah tangisnya. Hankyung yang bingung dengan sikap Heechul mencoba menghiburnya.

    ” u, udah Hyung…. Jangan nangis…. Hyung… aduh….” Hankyung kewalahan.

    ” aku harus bagaimana…? Udah, Hyung… cup cup…” Hankyung akhirnya menarik Heechul dalam pelukannya. Dan dalam sekejap tangisan Heechul berhenti. Wajahnya semakin merah. Dan memerah. Akhirnya Hankyung melepaskan pelukannya saat merasa dadanya terasa panas terkena suhu wajah Heechul.

    ” …” Heechul tak bergeming. Matanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Hankyung manatap Heechul, menunggu reaksinya.

    ” Hyung?”

    ” …”

    ” Hyung? Heechul hyung?”

    ” …”

    ” Hy..” kata-kata Hankyung terputus saat sebuah kecupan hangat mendarat dibibirnya. Heechul memejamkan matanya. Hankyung yang awalnya kaget lalu membalas ciuman Heechul. Heechul melumat bibir bawah Hankyung. Dan Hankyung mengigit setiap tepi bibir Heechul. Ciuman yang awalnya hangat itupun berubah menjadi liar. Hankyung menyelipkan lidahnya. Heechulpun menerimanya dengan senang hati. Dia menggigit lidah basah milik Hankyung. Dercakan air liur dari permainan lidah mereka terdengar jelas mengisi penjuru ruangan.

    ” mmmmhhhh”

    ” hmmmpp…”

    ” Hee… ah…” desah Hankyung saat Heechul mengigit lidahnya keras.

    ” Han…”

    PRANGGGG!!!

    Heechul dan Hankyung otomatis melepas ciuman mereka begitu mendengar suara jendela kaca pecah. Mereka segera berlari menghampiri asal suara.

    ” aduhhh…..” keluh Donghae. Eunhyuk dan G-Dragon yang ada disebelahnya juga jatuh tersungkur sama seperti dirinya.

    ” akh….” Eunhyuk berusaha duduk diatas lantai yang penuh pecahan kaca itu. Sementara itu G-Dragon pingsan karena kepalanya terbentur hiasan dinding.

    ” ya! Kalian ini! Kenapa bisa jadi begini!” seru Hankyung sembari membantu Eunhyuk untuk berdiri. Heechul membantu dua orang lainnya. Mereka berdua menuntun murid mereka duduk di sofa.

    ” aduh… duh…. Mr.. pelan-pelan…” ujar Donghae saat Heechul mebersihkan lukanya.

    ” arghhhh!!! Hyung, sakit!” pekik Donghae kelepasan memanggil Heechul dengan ‘hyung’.

    ” kau ini manja, ya! Eeteuk lagi sakit. Dan kita nggak bisa mengandalkan Kangin terus. Jadi ya terpaksa aku merawatmu! Udah nih! Ada luka yang lain?” Tanya Heechul sembari berdiri. Donghae menggeleng lalu mengalihkan perhatiannya pada Eunhyuk.

    ” aw…. Akkhhhhh!!!!!” jerit Eunhyuk. Donghae bergegas mendekatinya.

    ” Heechul hyung.” Panggil Hankyung.

    ” hm?” Tanya Heechul yang berusaha membangunkan G-Dragon dengan cara menamparnya berkali-kali.

    ” sepertinya tulang Eunhyuk patah.”

    ” MWO!?” pekik Donghae. Sementara Eunhyuk hanya meringis menahan sakit.

    ” ah~ Hyuk-ah maafkan aku… harusnya aku yang didepan tadi…” kata Donghae penuh sesal. Eunhyuk mengelus kepala Donghae pelan sambil tersenyum, meyakinkan Donghae bahwa dirinya baik-baik saja.

    ” kalian sebenernya ngapain sih? Sampai mecahin kaca kamar orang.” Kata Heechul setelah menyerah membangunkan GD.

    ” tadi GD ngajak kami main ke jurang. Terus kami didorong jatuh ke jurang, dia juga ikut jatuh. Pas jatuh, ada burung yorinbi yang menangkap kami. Dia menuju sekolah. waktu kecapatannya tinggi, tiba-tiba kakinya nyangut pohon pas didepan kamar ini. Jadinya ya kami nabrak jendela, deh.” Jelas Eunhyuk. Donghae mengangguk mengiyakan. Hankyung mendengarkan sambil terus membalut tangan Eunhyuk.

    ” hooo… berarti ini salahnya GD, ya?” Heechul menatap tajam G-Dragon yang baru saja membuka matanya.

    ” hah? Apa?”

    ” udah, Hyung. Yang penting sekarang obtain luka Eunhyuk. G-Dragon, kamu nggak terlukan, kan?” Tanya Hankyung. G-Dragon menggeleng pelan.

    ” ayo, yang tahu mantra penyembuhnya Cuma Eeteuk hyung.” Hankyung beranjak keluar diikuti yang lainnya. Mereka pergi melesat cepat tetapi melupakan seseorang yang masih ada di kamar.

    ” ada apa, sih? Hooamm… aku masih ngantuk…” lalu orang itu tertidur di sofa. Dan dalam hitungan detik dia sudah mendengkur keras. Orang itu, GD.

-Medical room-

    BRRRAAKKK!!!!

    ” Mr Eeteuk!” dengan tergesa-gesa Donghae menuju ranjang Eeteuk. Eeteuk yang merasa namanya diapanggil menyibakan kordennya.

    ” tulang Eunhyuk patah.” serunya langsung. Eeteuk terkejut dan segera mendapati Eunhyuk yang tangannya terbalut kain.

    ” bisa tolong ambilkan bubuk biru yang ada didalam lemari?” Eeteuk menunjuk sebuah lemari dipojok ruagan. Donghae segera melesat dan dalam hitungan mili detik dia sudah kembali kesebelah Eunhyuk.

    ” kok bisa patah?” Tanya Eeteuk sembari membuka kain yang membalut tangan Eunhyuk. Lalu perlahan dia membuka lengan baju sebelah kiri Eunhyuk.

    ” bubuknya mana?” Donghae menyodorkan sebotol bubuk biru. ” Eunhyuk, genggam ini di tangan kananmu.” Eeteuk memberikan segenggam bubuk itu. Eunhyuk menerima bubuk itu lalu menggenggamnya.

    ” ini akan sedikit sakit, karena patahnya cukup fatal.” Ucap Eeteuk. Eunhyuk mengangguk. Lalu Eeteuk mengucapkan mantra yang tak seorangpun mengerti. Telapak tangan Eeteuk perlahan menjadi merah. Didekatkannya telapak tangannya pada tangan kiri Eunhyuk. Perlahan Eunhyuk merasakan bubuk yang digenggamnya perlahan berkurang. Dan tiba-tiba dia merasakan seperti tersengat listrik bertegangan tinggi di tangan kirinya.

    ” arghhhh…..” dia berusaha menahan sakitnya dengan mengigit bibir bawahnya.

    ” kau tak apa, Hyuk?” Donghae mendekati Eunhyuk dan mengelus punggungnya.

    ” ditunggu selama dua jam dan akan sempurna kembali.” Ujar Eeteuk. Dia melepaskan tangannya dari tangan Eunhyuk.

    ” ukhhh…”

    ” Hyuk? Kau boleh meremaskan tanganku jika kau mau.” Donghae mengulurkan tangannya.

    ” tak usah. Aku baik-baik saja, kok.” Balas Eunhyuk sambil tetap berusaha tersenyum. Donghae menatapnya sangat khawatir.

    ” Teukie~ aku kembali… lho? Kok ada banyak orang?” Kangin tiba-tiba muncul.

    ” tangan Hyukie patah.” Ujar Eeteuk. Kangin hanya mangut-mangut.

    ” kajja, Hyuk. Kau istirahat di dorm dulu.” Donghae mengajak Eunhyuk keluar ruangan itu.

    ” jangan terlalu banyak gerak.” Pesan Eeteuk. Donghae menoleh dan mengangguk lalu menutup pintu.

    ” Hyuk, mianhaeyo…” ujar Donghae. Koridor yang mereka lewati sangat sepi, membuat suara Donghae semakin tertelan.

    ” bukan salahmu, Hae. Tak apa…” hibur Eunhyuk. Donghae menatapnya khawatir. Walau itu tatapan khawatir, di mata Eunhyuk itu seperti ‘puppy face’.

    ” Hae…. Kamu imut banget sihhh!!!!” Eunhyuk mencubit pipi Donghae pelan. Donghae membiarkan tangan Eunhyuk memainkan pipinya.

    ” sekarang aku udah merasa lebih baik, kok. Kamu jangan khawatir gitu dong. Wajahmu itu malah bikin tanganku gatel pingin nyubit kamu.” tutur Eunhyuk. Donghae hanya tersenyum kecil.

    ” udah, jangan khawatirin aku terus. Kamu juga terluka banyak, tuh.” Eunhyuk menunjuk tangan dan wajah Donghae bergantian.

    ” tapi kamu kan terluka lebih berat…” ujar Donghae.

    ” kalau kamu khawatir gitu terus aku ngambek lho!” canda Eunhyuk sambil berlagak kesal.

    ” ah… jangan dong, Hyuk… mian…” kata Donghae. Sepertinya dia benar-benar terjebak dalam perangkap Eunhyuk.

    ” kau ini~ polos sekali, ya…” Eunhyuk mengelus rambut hitam Donghae. Lalu mereka kembail melanjutkan menuju dorm mereka.

-Girls Generation’s room-

    ” jadi kalian tak tahu?” Tanya Bom.

    ” wah! Kyu payah, nih! Masa ketiduran!” seru Minzy lalu mengambil air yang disuguhkan Yoona. “gomawo.”

    ” terus, yang tahu berarti Cuma Yoona?” Bom melirik Yoona disebelahnya. Otomatis semua mata menatapnya juga.

    ” oya, kenapa sih kok rapat festivalnya jauh-jauh hari sebelum festival? Bahkan terlalu jauh. Ngerepotin aja.” Tanya Kyuhyun. Yang lain mengangguk mengiyakan.

    ” ung… kata teman-teman, kelas kita rapat lebih cepat karena mereka malas kalau membahasnya waktu dekat dengan festival. Persiapannya gampang kok. Soalnya kelas kita cuma mau membuat pertunjukan bergilir. Jadi tinggal buat kelompok terus nanti nampilin dance atau nyanyi atau pertunjukan lainnya.” Jelas Yoona.

    ” terus, kelompoknya?” Tanya Seungri.

    ” membuat sendiri-sendiri, boleh single, dua, trio, atau kelompok.” Kata Yoona.

    ” kalau gitu, kita kelompok barengan, yuk?” ajak Daesung.

    ” ayo!” sambut lainnya bersemagat.

    ” nampilin apa?” Tanya Kyuhyun.

    ” dance sama nyanyi aja!” usul Minzy.

    ” semuanya setuju?” Tanya Kyuhyun.

    ” ocey!” seru Seungri.

    ” baiklah.” Kata Daesung.

    ” setuju.” Ujar Bom dan Yoona bersamaan.

    ” walaupun aku menolak akan percuma, jadinya setuju aja.” Kata Kyuhyun.

    ” terus lagu-nya apa?” Tanya Minzy.

    ” ya makanya kita rencakan.” Jawab Kyuhyun. Kemudian mereka menduskusikan lagu dan gerakan dance mereka.

-Medical room-

    ” Hyung udah baikan, kan?” Tanya Hankyung. Eeteuk mengangguk. Kangin mendekat dan mengelus pundak Eeteuk pelan. Secara reflek Eeteuk menoleh.

    ” cepat sembuh, ya.”

    ” hm.” Eeteuk tersenyum.

    ” wah, wah. Kayaknya kami mengganggu, ya?” ujar Hankyung. Eeteuk dan Kangin menoleh. Wajah Eeteuk sedikit merah.

    ” kalau gitu, kami permisi dulu! Yuk, Jagi!” Heechul menarik tangan Hankyung, menyeretnya keluar. Eeteuk sedikit terkejut Heechul memanggil Hankyung ‘jagi’.

    ” hei! Heechul! Jangan panggil aku ‘jagi’ didepan yang lainnya!” seru Hankyung.

    ” tadi aku manggil kamu ‘jagi’ toh?” Tanya Heechul dengan wajah innocent.

    ” iya tahu! Kalau Eeteuk hyung atau Kangin berpikir macam-macam gimana?”

    ” gak apa, kan? Toh mereka juga gay. Gak masalah, kan?”

    ” bukannya itu! Aishhh! Kamu itu!” Hankyung mulai jengkel.

    ” udahlah, jangan mempersulit masalah kecil.” Ujar Heechul manis. Hankyung tersenyum kecil. Lalu dia menggenggam tangan Heechul, yang disambut Heechul lembut.

-The Trosk-

    ” Yesung hyung?” Ryeowook membuka pintu kamar itu perlahan. Didapatinya seorang namja sedang tertidur di ranjang itu. Ryeowook berjalan mendekat. Setelah meletakan kotak yang dibawanya diatas meja, Ryeowook berjalan pelan menuju ranjang. Diperhatikannya wajah namja itu. Diwajahnya ada beberapa plester menempel. Banyak luka yang sudah mengering di tangannya. Disentuhnya wajah putih namja itu.

    ” Hyung, aku sangat khawatir lho saat Kangin hyung membawamu dalam keadaan pingsan. Syukurlah kau sudah sehat. Jangan membuatku khawatir terus…”

    ” kalau aku tak membuatmu khawatir, nanti kau tak peduli padaku.” Tiba-tiba Yesung membuka matanya. Ryeowook menarik tangannya cepat. Wajahnya memerah. Yesung mengangkat kepalanya.

    ” Hai Wookie.” Ujarnya lembut.

    ” ha… hai Hyung.”

    ” haha kau ini, mengajak bicara orang yang tidur.”

    ” ha.. habis, Hyung…” ujar Ryeowook gelagapan.

    ” akkkhhh!” Yesung mencengkram kepalanya yang tiba-tiba beredenyut keras.

    ” H.. Hyung?” Tanya Ryeowook khawatir. Yesung melambaikan tangannya menandakan dia baik-baik saja. Lalu perlahan dia menurunkan tangannya dari kepalanya.

    ” miiii!!!” seru Ttangkoming didepan pintu. Dua saudaranya mengikuti dibelakangnya.    

    ” Ttangkoming! Ttangkomeng! Ttangkoma!” seru Ryeowook senang. Dia berlari kecil menghampiri tiga baby itu. Lalu dia menggendong mereka menuju ranjang Yesung. Dan menurunkannya diatasnya.

    ” Papa! Papa!” seru Ttangkoma khawatir.

    ” mii?” Tanya Ttangkomeng.

    ” kalian nggak usah khawatir begitu. Kalian lapar? Papa ambilkan kue dulu, ya.” Yesung hendak beranjak dari kasur, tapi ditahan oleh Ryeowook.

    ” aku saja. Kebetulan aku membuat kue.” Ujarnya lembut. Yesung tersenyum lalu membiarkan Ryeowook mengambil kuenya dari kotak yang tadi diletakan diatas meja.

    ” Ttangkoming~ aaa~ pintar!” Ryeowook menyuapi Ttangkoming dan dua saudaranya.

    ” wah… kalian lahap sekali… kalian haus?” Tanya Ryeowook sembari membersihkan rempah di wajah Ttangkomeng.

    ” mii!” jawab Ttangkoming. Ryeowook tersenyum lalu segera menyiapkan susu untuk mereka. Yesung terus menatap Ryeowook yang cekatan merawat baby-nya. Dia tersenyum.

_

    ” mereka cepat ya tidurnya.” Ujar Ryeowook lembut menatap para baby di pelukannya.

    ” kamu kayak omma mereka.” Kata Yesung. Ryeowook tersenyum menatap Yesung.

    “oya, kamu ngapain kesini?” Tanya Yesung.

    ” menjenguk Hyung, lah! Aku kan khawatir. Waktu itu Hyung berlumuran darah banyak. Ttangkoma juga kelihatan lelah. Dia pakai kekuatannya, ya?” Ryeowook mengelus Ttangkoma lembut.

    ” entahlah, mungkin.” Ujar Yesung. Dia mengulurkan tangannya, mengelus Ttangkoma dan dua lainnya.

    ” h.. miii..” Ttangkoma menggeliat lucu saat Yesung mengelusnya. Yesung dan Ryeowook tertawa kecil melihatnya.

    ” oya, bentar lagi sekolahmu ngadain festival, kan?” Tanya Yesung. Ryeowook mengangguk.

    ” kelasmu mau ngadain apa?”

    ” café.” Jawab Ryeowook cepat.

    ” ooo. Kamu tugas apa?”

    ” tugas masak.”

    ” wah! Nanti aku mampir, ya?”

    ” Hyung, nanti kalau kau main terus siapa yang akan menjaga sini?” Tanya Ryeowook. Yesung hanya nyengir tanpa dosa.

    ” kan udah ada pengamannya. Lagipula jarang ada orang yang menyusup.”

    ” tapi kan tugas utama Hyung untuk menjaga sini.” Tegas Ryeowook.

    ” ne~” jawab Yesung malas.

    ” lagian Hyung kan lagi sakit, jadi jangan banyak gerak dulu.” Kata Ryeowook.

    ” Cuma dikit lukanya.”

    ” dikit? Tadi jelas-jelas Hyung masih sakit kan kepalanya?”

    ” tapi setelah lihat kamu jadi mendingan.” Ujar Yesung yang tentu saja membuat wajah Ryeowook memerah. Mereka berdua terdiam. Menatap satu sama lain. Mereka terlaut dalam dunia mereka.

    ” mii?” Ttangkoming membuka matanya. Yesung dan Ryeowook segera sadar dan menoleh ke Ttangkoming.

    ” ada apa?” Tanya Ryeowook lembut.

    ” mii… Mama… mii…” Ttangkoming menggesekan kepalanya manja pada Ryeowook.

    ” wah… dia manggil kamu ‘mama’ tuh.” Ujar Yesung. Ryeowook tersenyum sambil mengelus Ttangkoming. Benar-benar seperti seorang ibu mengelus anaknya.

    ” itu berarti kamu sudah resmi menjadi omma mereka.” Kata Yesung. Ryeowook tertawa kecil.

    ” kan aku Appa mereka, kamu Ommanya. Kita sudah lengkap sebagai keluarga.”

    ” benar nih mereka anakku?” Tanya Ryeowook geli.

    ” tentu saja. Anakku adalah anakmu. Milikku adalah milikmu.” Ujar Yesung manis. Lalu dia mengecup kening Ryeowook lembut. Ryeowook teresenyum.

    ” dan aku adalah milikmu.”

 

—^w^

A/N:;: author gi bikn ff syp yg mau namanya muncul? Tp ada syaratnya, marganya harus Lee atau Kim. Klo gak mau, author tentuin sendiri okey^^ name cewe otte?
couplenya nanti ada Yesung oppa, Eunhyuk oppa, Kangin oppa ma Hongki oppa (FTIsland)
nanti juga ada yg g ada couplenya. Ato mau req? okay, nanti diusahakan^^
ff itu akan aku post setlh miracle selsai(dipost)^^

Tinggalkan komentar