Tag Archives: KIM JAEJOONG

Kinds of Love

1 Jan

TITLE:;: Kinds of Love

PAIRING & CAST:;: HanChul, EunHae, YulSsic, Yoona, Seohyun, CLMinzy, TabiDae, Gummy, Se7en, AmberSul, YunJae

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: it’s new year! 20 &12!!! ^0^/ *nada True Love – SJM* harusnya ini dipublish pas taun baru… tapi keburu cherry maen keluar, jd klanjutnya hri ini… ga ap, kn? Masih tangga; 1 juga~~ -w-/ happy reading~>w<

WARNING:;: This fanfiction is YAOI & YURI!!! BOY X BOY & GIRL X GIRL!!! Don’t like? DON’T READ!!!>< Bahasa aneh, alur kecepetan, cerita gak genah, OOC, judul gak nyambung ma cerita, de el el! Reader muntah author g nanggung =.= *kabur*

 

“Kajja, Han!” Heechul berteriak dari ambang pintu depan. Dia menghentak-hentakkan kakiknya kecil di lantai, menunjukan kalau dia sudah mulai kehilangan kesabaran. Akhirnya dia beranjak dari tempanya berdiri.

“Ne! Chakkamanyo!!” Baca lebih lanjut

Ride On

7 Okt

TITLE:;: Ride On

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: -happy reading~>w<

BRRAKKK

Jaejoong tercengang oleh suara pukulan tangan Yunho pada meja didepannya.

“Yu-Yunho?” tanya Jaejoong takut, sedikit mendongakan matanya.

Yunho menatapnya tajam dengan penuh amarah. Dengan cepat Yunho menarik Jaejoong dan menghempaskannya di dinding.

“M-Mworago!? Yun! Akh!” dengan kasar Yunho menghisap leher Jaejoong, bersilih ganti dari satu tempat kelainnya. Jaejoong berusaha melepaskan tubuh Yunho yang menghimpitnya. Tapi tenaganya tak cukup kuat untuk Yunho yang sekarang ini sedang berusaha melepaskan bajunya.

“Yun! Akh!” pekik Jaejoong keras ketika Yunho menggigit kulit lehernya. Setelah baju Jaejoong terlepas, Yunho menghempaskan tubuh Jaejoong ke lantai.

“Yun!” Jaejoong terus berusaha melepaskan tangan Yunho yang memeganginya erat. Puluhan kali ia telah mencoba mendorong tubuh Yunho dengan sisa kekuatannya.

BRUK

Akhirnya Yunho jatuh terduduk setelah Jaejoong mendorongnya keras.

Nafas Jaejoong sedikit terengah akibat tenaga yang dia keluarkan. Bajunya sedikit berantakan oleh ulah Yunho. Sementara namja didepannya menatapnya dengan tatapan tajam.

“A-Aku…” ucap Jaejoong tertahan. Tangannya menggenggam erat baju yang berada disampingnya.

Mereka terdiam beberapa saat. Saling menatap dalam hening. Sampai akhirnya Jaejoong berdiri dan berlari melewati Yunho. Tapi sebuah cengkraman kuat menahan tangannya. Jaejoong menoleh.

“Lepaskan!” pinta Jaejoong dengan sedikit terisak. Yunho tak menggubrisnya dan justru berdiri dan meraih dagu Jaejoong. Hingga kini jarak mereka berdua sangat dekat.

“Kau tak mengerti aku.” Ucap Yunho, menatap Jaejoong dalam dengan mata musangnya.

“Tak mengerti.” Ulang Yunho.

Mata Jaejoong terasa panas. Tangannya menampar tangan Yunho hingga lepas dari wajahnya.

” KAU TAK MAU KUMENGERTI!!!” bentak Jaejoong. Air matanya kini menetes.

“Kau selalu… selalu tak mau mengatakan apapun tentangmu padaku. Kau tak pernah mau memberitahuku. DAN SEKARANG KAU INGIN AKU MENGETI?!”

REMEMBER

28 Sep

TITLE:;: REMEMBER

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: -happy reading~>w<

 

Yunho menarik tubuh Jaejoong dan membantingnya di dinding. Jaejoong meringis, terasa sakit dan dingin saat punggungnya membentur dinding. Dia menatap Yunho tajam, mengisyaratkan bahwa dia tak suka diperlakukan begitu.

“Kau tak ingat?” tanya Yunho, matanya menatap Jaejoong seolah tak percaya. Jaejoong tetap diam, tak ingin menjawab pertanyaan Yunho.

“Ya!” Yunho mengguncang kecil bahu Jaejoong membuat namja itu kembali meringis karena cengkraman Yunho terlalau kuat.

Jaejoong menatap Yunho, dengan tatapan setengah kosong. Namja tampan dihadapannya itu menatap dalam matanya, lalu menyapu pandangannya pada tiap lekuk wajah Jaejoong. Perlakuan Yunho membuat Jaejoong tak nyaman dan akhirnya dia menundukan wajahnya, berusaha menghindari mata Yunho.

Tapi dengan cepat Yunho menarik wajah Jaejoong agar menatapnya. Dan kembali, Yunho mengamati wajah sempurna milik Jaejoong. Kali ini matanya tertuju pada bibir merah Jaejoong. Dia sangat mengenal warna itu, ya, dia sangat mengenalnya. Dia tak pernah lupa rasa bibir cherry itu.

Yunho mendekatkan wajahnya. Semakin dekat,beriringan detak jantung Jaejoong yang semakin cepat. Berkali-kali Jaejoong menelan ludah saat menatap mata tajam Yunho, dan tiap kali itu juga dia merasa semakin tenggelam dalam kuasa Yunho.

Yunho menempelkan bibirnya di bibir Jaejoong. Jaejoong membulatkan matanya. Setelah beberapa saat Yunho melepaskan bibirnya.

“Masih tak ingat?” tanyanya. Jaejoong haya menerjapkan matanya, menatap Yunho. Kembali, Yunho mengecup bibir merah Jaejoong. Dan namja itu tetap saja diam, tak membalas atau melawan tindakan Yunho.

No?

28 Sep

TITLE:;: No?

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: kurasa judulnya gk nyambung~ v=__=”-happy reading~>w<

 

“Kau selalu begitu.” Tuduh Yunho.

“Mwo?! Kau tak tahu apa-apa tentang diriku.” Balas Jaejoong kesal.

“Kau tak membiarkanku mengenal dirimu.” Yunho meraih dagu Jaejoong. Menatap tajam tepat ke kedua bola mata coklatnya. “Kau selalu menghindar setiap aku bertanya. Kau tak mau membicarakan masalahmu padaku. Dan sekarang kau ingin aku mengerti dirimu? Huh. Naïf sekali.”

Dengan kasar Jaejoong melepaskan tangan Yunho dari wajahnya. Air matanya sudah berada di sudut mata indahnya. “Aku tak bisa… aku tak bisa cerita Yun…”

Yunho luluh melihat cairan bening itu turun perlahan di pipi putih kekasihnya.

“Mianhae…” Yunho merengkuh tubuh Jaejoong.

DEAD END

28 Sep

TITLE:;: DEAD END

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: -happy reading~>w<

 

JRASH

“I’m so sorry Yun…” Jaejoong menancapkan pisaunya tepat di bagian vital Yunho. Darah segar mengalir dari pisaunya menuju tangannya.

“But I love you…” ucap Jaejoong dengan nada bergetar. Air matanya kini siap tumpah. Yunho masih diam di tempat tak bergerak, menahan rasa sakit yang semakin bertambah. Perlahan tubuhnya terjatuh.

“Yun…” air mata Jaejoong terjatuh. Tangannya terlepas dari pisaunya. Dengan gemetar dia duduk dan mengangkat kepala Yunho agar bersandar di pahanya.

“Jae…” Yunho mengelus pipi mulus Jaejoong, menghapus air mata kekasihnya dengan jari hangatnya. Dengan lembut ditariknya wajah Jaejoong hingga bibir mereka bersatu. Jaejoong memejamkan matanya, air matanya masih mengallir begitu deras. Yunho melepaskan ciumannya dan menjilat air mata Jaejoong. Terus menerus hingga Jaejoong kehabisan tenaga untuk menangis.

“Don’t cry anymore… still alive for me…” Yunho tersenyum diantara wajah pucatnya. “I love you. Saranghae.” Air mata Jaejoong kembali menetes. ” Saranghamnida.” Ucap Yunho bersamaan dengan matanya yang pelahan menutup dan tangannya terjatuh menghantam tanah dengan keras.

“YUN!!! YUNHO!!! JUNG YUNHO!!!” pekik Jaejoong histeris. Air matanya kini berjatuhan lebih deras daripada sebelumnya. “Yun…” dengan sisa tenaganya Jaejoong menjilat bercak darah disudut bibir Yunho. Kemudian dia ambruk tepat diatas dada bidang seorang Jung Yunho, yang kini sudah menjadi tubuh tanpa jiwa.

Confession

28 Sep

TITLE:;: CONFESSION

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: -happy reading~>w<

 

Jaejoong terdiam menatap tangannya yang berada di dada Yunho. Detakan jantung Yunho sangat terasa.

Berdetak begitu kencang.

“Yun… ho?” semburat merah hadir di pipi mulus Jaejoong.

“Why you can’t understand?” Yunho menatap dalam mata Jaejoong. Sementara namja cantik didepannya hanya menundukan wajahnya.

“Jae!” Yunho menarik wajah Jaejoong hingga menatapnya. Dielusnya pipi putih yang merona tersebut.

“Wh, what are you talking about?” tanya Jaejoong setelah mengumpulkan semua keberaniannya.

“I talks about my felling.” Jaejoong terdiam menatap mata indah Yunho. “I love you, Jae.”

Mata Jaejoong sedikit membelalak. Warna merah di pipinya semakin merekah. Dengan perlahan diturunkan wajahnya.

“I’ve fallen in love with you.” Yunho mendekatkan wajahnya sembari menarik dagu Jaejoong.

“Saranghae…” saat Yunho akan menyatukan bibirnya dengan bibir Jaejoong, dengan halus Jaejoong mendorongnya.

Yunho menatap Jaejoong tak percaya.

“Why, Jae?”

Jaejoong masih menundukan wajahnya.

“Why?” tanya Yunho dengan sedikit menaikan nadanya.

“I can’t…” jawab Jaejoong dengan bisikan. Yunho semakin bingung akan jawaban Jaejoong. Ia sudah sangat yakin bahwa jaejoong juga menyukainya.

“What do you mean?”

Jaejoong mengangkat wajahnya.

“Because I hate you.”

Dan setelah mengakhiri kalimatnya Jaejoong pergi meninggalkan Yunho seorang diri dalam dinginnya lorong itu.

SURVIVOR

28 Sep

TITLE:;: Survivor

PAIRING:;: YUNJAE

AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<

A/N:;: cherry bingung mo nuis pa… TT^TT jd ni az ne…~? potongan ff~ tp gk tau akn di buat long ff-nya pa gak~ happy reading~>w<

 

“Huh! He’s crazy!” ejek penjaga itu sembari keluar dari cell. Saat pintu cell terbuka, sekelebat bayangan masuk kedalam tanpa disadari seorangpun kecuali namja yang berada dalam cell tersebut. Yang terdiam manis dibalik kacanya.

GRRREEEEK

BRRAAKKK

Pintu cell ditutup dengan keras. Perlahan bayangan tadi berubah bentuknya.

Namja yang duduk dibalik kaca tertawa kecil. “Hi, my Boojae.”

Namja yang tadi berupa bayangan itu berjalan mendekat. “You! How can you caught like this!?”

“Hahaha. Changmin’s feat.” Yunho berdiri lalu berjalan mendekat. Jaejoong menarik tangannya dengan gerakan yang keras. Seketika kaca raksasa didepannya pecah.

PRRAANGGGG

“Hurry up! We don’t have any more time!” bentak Jaejoong tak sabar. Yunho tersenyum lalu secepat kilat menyambar bibir Jaejoong.

“Hmmppph…” Jaejoong dan Yunho menggenggam tangan satu sama lain. Dan perlahan dari cincin mereka keluar seberkas sinar. Dan sinar itu menghilang bersama sosok keduanya.

X-1

30 Jul

Hwaaaa!!! bingung mo kasih judul apa!!! >.<
kasih judul ndiri dah! *angkat tangan*
author strezz guru2 sekolah gak jelas semua… hyaaaa!!! ><
ini ff pun sebenarnya aku tulis di buku trus Salin k lappie… dan itupun ancur…. Happy reading~ >w<

TITLE:;: X
AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<
CAST:;: Jaejoong, Yunho, Heechul, Hankyung, Yoochun
GENRE:;: fantasy, romance(?),… (gak tau genrenya apa)

Perlahan tangannya terulur, meraih setangkai mawar putih diantara mawar lainnya. Badannya sedikit membungkuk, mendekatkan hidungnya ke mawar yang tak kalah cantik dari wajahnya itu. Dia menghirup aroma mawar tersebut dalam-dalam.

“Jaejoong-a.” seseorang menyebut namanya, membuatnya menoleh.
“Ada apa, Yunho-sii?” tanyanya lembut. Namja bermata kecil itu, dengan sedikit berlari, menghampiri Jaejoong, yang masih setia memegangi mawarnya.

“Heechul hyung memeanggilmu.” Jawabnya. Jaejoong mengangguk kecil lalu beranjak, hendak keluar dari rumah kaca tersebut. “Dan hentikan memanggilku dengan formal.” Ucap Yunho ketika Jaejoong berjalan tepat disampingnya, melewatinya. Jaejoong hanya tersenyum kecil lalu kembalu berjalan keluar.

Sepeninggal Jaejoong Yunhi tetap terdiam di tempat, lalu menoleh kearah hinlangnya sosok Jaejoong.

<><><><><>

Jaejoong memutar knop pintu didepannya lalu mendorongnya perlahan.dia masuk kedalam dan enutup pintu dengan hati-hati. Didapatinya dua namja duduk diatas sebuah fosa berwarna maroon. Mereka terlihat sibuk dngan dunia mereka sendiri, walau tadi Jaejoong sudah sempat mengetuk dan terdengar suara seseorang menyuruhnya masuk.

Seorang dianatar mereka sedang menciumi leher namja satunya, sementara satunya menyuruh orang disampingyna itu untuk berhenti saat dia menyadari kehadiran Jaejooong. “Stop, Han.”

Jaejoong berjalan menghampiri keduanya. “Ada apa, Master?” tanyanya, berhenti tepat didepan sofa, lebih tepatnya dihadapan namja yang seperti dirinya, namja cantik.

Heechul tersenyum kecut. “Hentikan panggilan itu. Aku bukan ‘master’mu lagi.” Jaejoong menghenbuskan nafas pelan lalu mengangguk kecil.
Heechul menjentikan jarinya dan munculah sepucuk surat di tangannya. Dia menyerahkan surat tersebut pada Jaejoong.

Jaejoong menaikan satu alisnya, meminta penjelasan pada Heechul.

“Berikan pada Leeteuk. Suruh dia segera membaca dan member balasannya.” Suruh Heechul. Jaeoong mengangguk.

“Saya permisi.” Pamit Jaejoong lalu membungkuk kecil dan berbalik, pergi keluar ruangan itu.

Setelah Jaejoong menutup pintu, kedua namja itu terdiam beberapa saat. Heechul menatap pintu dengan tatapan yang sulit diartikan. Namja disamping Heechul menyadari akan hal itu.
“Anak itu… yang saat itu, kan?” Tanyanya. Tangannya merengkuh, memeluk tubuh Heechul.

Heechul mengangguk sembari tersenyum pahit. Hankyung menatap Heechul dengan miris. Dia tahu bagaimana perasaan Heechul sekarang. Dan hanya dia yang tahu selain Heechul sendiri. Tangan Hankyung terangkat, lalu dia mengecupp puncak kepala Heechul dengan lembut.

“Sudahlah, tak usah dibahas.” Ucap Heechul lalu menarik kerah baju hankyung dan mulai melumat bibirnya.

<><><><><>

Langkah Jaejoong perlahan melambat seiring tubuhnya mendekat kearah jendela besar di pojok ruangan. Dengan jemari lentiknya dia mengelus bingkai jendela yang terbuat dari kayu. Matanya meredup, menatap kosong bibir jendela.

“Kau disini.” Sebuah suara memecah lamunan Jaejoong. Dia kenal suara ini. Jaejoong menarik tangannya dan kembali melangkahkan kakinya.

“Hmm.” Jawab Jaejoong saat dia melewati namja bersuara baritone itu. Dengan cepat naja itu mencengkram lengan Jaejoong sebelum namja berkulit putih susu itu melewatinya, tanpa menatapnya. Jaejoong menghentikan langkahnya, menghembuskan nafas panjang.

“Apa maumu?” Tanya Jaejoong, menoleh kearah namja itu.
Hening. Tak ada satu katapun keluar dari bibir namja yang masih mengenggam tangan Jaejoong.

Jaejoong menggigit bibir bawahnya lalu menarik nafas dan menghembuskannya secara cepat. Dia rasa tak perlu melakukan ini, tapi apa boleh buat.
Dia menarik bahu namja itu hingga mata keduanya bertemu. Tapi tatapan namja itu kosong, tersirat rasa pedih yang dalam disana. Jaejoong berusaha melepaskan cengkraman namja itu, tapi dia justru seakin memeret cengkramannya, membuat Jaejoong sempat meringis kesakitan.

Kembali, Jaejoong menghembuskan nafas. “Apa maumu, Yoochun-ssi?” Jaeoong mereas pelan bahu Yoochun, memohon agar dia menatap mata Jaejoong. Dan berhsail. Yoochun menatap teat di kedua mata besar Jaejoong, dengan tatapan sayu.

“Jaejoong-a…” suara lembut Yoochun sebenarnya membuat Jaejoong nyaris hilang kendali untuk melompat memeluk namja yang lebih tinggi darinya itu. Tapi Jaejoon harus menahan dirinya. Dia tak ingin tembok tebal yang susah paah dibangunnya selama ini runtuh begitu saja.

“Lepaskan.” Pinta Jaejoong, berusaha melepaskan tangan Yoochun darinya. Yoochun tetao pada pendiriannya, tak ingin melepas Jaejoong… lagi. Dia tak ingin kehilangan untuk kegita kalinya.

“Aku harus pergi sekarang, perintah Heechul-nim.” Ucap Jaejoong tegas. Dengan sekali hentakan dia berhasil melepaskan tangan Yoochun kali ini. Tanpa menyia-nyiakan waktu lagi Jaejoong langsung membalikan badannya dan kembali berjalan menuju tempat tujuannya,

Yoochun masih berdiri dalam posisinya hingga punggung Jaejoong lenyap dibalik dinding. Setelahnya adalah dia jatuh, ambruk, terduduk di lantai. Tangannya terangkat, meremas rambutnya sendiri, berharap itu data mengurangi denyutan keras disana. Kepalanya tertunduk hingga menyentuh lantai.

Dan dalam hening setetes air jatuh menodai lantai.

 

Huwaaaaaaaang!!!!!~~~ gak jelas~~ itulah!! Ni ff gak ada cerita yg jelas sama sekali… Cuma pengen nulis apa yg terlintas aj… TT__TT
klo gk coment, like aja ne??? *Bada eyes*
nanti ak post ff X yg laennya… maksdnya X itu ff gk jelas yg author pengen nulis kaya gitu az… hwahaha!! jd, nanti ff ‘X’ gak ada yg bersambung… (mungkin)

It Hurts

12 Jul

TITLE:;: It Hurts/Lonely/(apalah terserah, author strezz cri jdul yg cocok)
AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<
CAST:;: Kim Jaejoong, Jung Yunho
A/N:;: inspirasi dr mvnya 2ne1 It Hurts, tp ttp ada bedanya kok… ini ver YunJae^^ Happy reading~>w<

“Saengil chukahamnida!”

Itulah yang biasanya aku dengar di saat-saat seperti ini. Tapi sekarang berbeda.

Disini, diantara kegelapan dan suramnya bangunan tua ini aku meletakan sebuah kue besar diujung meja. Kutarik sebuah kursi perlahan dan duduk diatasnya, tepat didepan kue. Kuraih sebatang lilin yang tadi kunyalakan, yang berada diatas piring kecil, dan kunyalakan satu-persatu lilin kecil yang berada diatas kue.

Kuletakan kecil lilin besar itu. Kutangkupkan kedua tangan didepan dadaku dan mulai kupejamkan mataku. Kumulai doa’ku dengan sungguh-sungguh.

Keheningan terus menyelimuti seluruh sudut tempat ini. Kekosongan yang sama dalam hatiku. Setiap sisi dalam hatiku memohon berbagai permintaan. Keinginan untuk terus hidup atau mati. Tapi kurasa semua sama saja. Karena aku hidup dalam kematian.

Kuhembuskan nafsku kecil lalu membuka mataku perlahan. Kudongakan wajahku saat sudut mataku menangkap sosok itu.

Dadaku terasa terhenyak ketika menatap matanya. Dengan cepat kutabrak dirinya dan kupeluk dengan erat. Kuhirup aorma tubuhnya dalam-dalam, menjadikannya sebagai persediaan hidupku. Tangannya terangkat memelukku. Dengan lembut dikecupnya keningku.

“Jaejoong, ini teman Appa.” Ucap Appa. Didepan kami berdiri seorang lelaki paruh baya dengan perawakan besar dan seorang lelaki kecil disampingnya. “Jung-ssi, anakmu sudah besar, ya.” Kata Umma. Lelaki yang dipanggil ‘jung-ssi’ oleh Umma mengangguk.

“Yunho, dia seumuran denganmu. Kalian bertemanlah dengan baik.” Pesan Jung-ssi pada lelaki kecil disampingnya. Namja tampan itu mengangguk. Dia mengulurkan tagannya padaku.

“Namaku Jung Yunho. Salam kenal!” ucapnya lalu tersenyum padaku, memerkan gigi gingsulnya yang membuat senyumannya semakin manis. Aku menyambut tangannya dan mebalas tersenyum manis. “Kim Jaejoong imnida.” Jawabku.

Tangannya merambat keatas kepalaku dan mengelus lembut rambutku.

“Awas!” Yunho menarik tanganku dengan cepat sebelum aku terpeleset dan terebur kedalam kolam. Tapi tenaganya terlalu besar hingga membuat tubuhku malah menabrak dirinya dan membuat kami berdua terjatuh.

“Akkhh… mian.” Ucapku langsung berdiri begitu mendapati posisi kami yang cukup ‘membahayakan’.

“Gwenchana?” tanya Yunho sembari mengecek seluruh tubuhku. Dari raut wajahnya dia terlihat sangat khawatir. Dia terlalu berlebihan. Aku hanya jauh begitu saja dan justru dia yang menghantam tanah. Harusnya aku yang bertanya dia taka pa-apa, kan?

“Jaejooong-ah?” tanya Yunho begitu tak mendapat respon dariku, malah hanya dipandangi terus-menerus.

“Ah, ne. Gwenchana.”

Dia menarik daguku da mengecup lembut bibirku. Saat dia hendak melepaskannya aku kembali menarik wajahnya dan kembali menautkan bibir kami.

BRAKK

“KIM JAEJOONG!!!” dengan cepat aku mendorong tubuh Yunho saat mendengar teriakan itu. Aku menoleh dengan takut kearah suara. Suaraku tercekat saat melihat siapa yang berdiri diambang pintu dengan wajah penuh amarah.

“KAU MEMPERMALUKAN NAMA KERAJAAN!!!”

Air mataku memeleleh perlahan, turun menyusuri pipi dan lekuk wajahku. Dengan tagan hangatnya dia menyeka air mataku yang terjatuh.

Mataku terbelalak membaca berita itu. Walau hanya melalui judulnya air mataku sudah siap jatuh.

JUNG YUNHO, PANGERAN KERAJAAN XX, MENINGGAL

Dan tepat malam itu juga aku pergi ke tempat makamnya, yang berada di sebuah kastil. Tempat ini sangat jauh dari jangkauan masyarakat luar. Dan tempat ini sama sekali tak terurus. Aku tahu, Raja Jung juga membenci hubungan kami dan dia jadi sangat membenci Yunho yang berstatus pangeran mahkota.

Dari sudut mataku aku dapat melihat, diatas kueku hanya tersisa sebatang lilin yang masih menyaal apinya. Dan api itu seketika padam ketika angin berhembus lewat, lewat celah bingkai jendela besar disudut ruangan.

Saat itu juga aku kembali kehilangan sosoknya. Yang kini kepeluk hanyalah udara. Kembali, kekosongan memenuhi hatiku… dan ragaku.

Cukup sudah.

Aku tak kuat… menanggung kesendirian ini lagi.

Tanganku meraih sebilah pisau tajam disamping kueku. Dengan sekali tebas terkulirlah goresan dalam di lenganku, tepat di urat nadiku.

Dengan langkah gontai aku berjalan menuju ruangan sebelah. Ditengah-tengah ruangan tersebut terdapat sebuah peti. Aku mulai membuka peti itu dengan sisa tenagaku. Aku sudah kekurangan banyak darah sekarang.

Untuk terakhir kalinya, kukecup gigi mayat belulang didalam peti ini. Dan yang untuk terakhir kali, aku tersenyum sebelum kehilangan kesadaranku… dan lenyap dari dunia ini…

 

__TT_____TT

Gak tega bikn Yunppa mati gt TT________TT
Jaemma kacian ndiri gt…
Mian klo krasa kecptn n aneh gmn… coz biknnya bru2 n tanpa diedit^^
coment please^^

Love Disease 3—With U

7 Jul

TITLE:;: Love Disease — With U
AUTHOR:;: Cherry Chibi>w<
MAIN CHARA:;: Shim Changmin
GENRE:;: Shounen-ai, Angst
A/N:;: happy reading~ >w<

Changmin membuka pintu perlahan kemudian masuk kedalam.

“Oh, Changmin. Lama sekali kau? Memang kemana? Waktunya makan malam.” Ucap Yoochun saat mendapati Changmin lewat begitu saja disamping sofa yang didudukinya. Changmin menoleh lalu tersenyum kecil dan menggeleng. “Aku tak berselera. Kalian makan saja duluan.”

Junsu yang bersandar di bahu Yoochun langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar jawaban Cangmin. “Mwo!? Kau tak berselera?! Kau sakit?” tanya Junsu khawatir sembari menghampiri Changmin. Junsu hendak menempelkan tangannya di dahi Changmin, tapi langsung ditepis oleh magnae itu.

Changmin menggeleng. “Ani, Hyung. Tolong jangan ganggu aku dulu.”pintanya pelan lalu beranjak menuju kamarnya. Terdengar samar-samar Jaejoong yang bertanya ada apa dengan Changmin pada member lainnya.

Changmin berjalan menuju sudut ruangan. Dimana disana terletak dengan rapi beberapa console game. Tangannya terangkat menyentuh satu per satu benda-benda itu. Dia menghembuskan nafas berat, berharap itu menahan air matanya agar tak jatuh.

Dia kembali berjalan menyusuri kamarnya. Kini dia berdiri didepan laptop yang berada di ranjang. Dia berjongkok, agar wajahnya setara dengan layar laptop. Dia membuka satu per satu file yang berada dalam sebuah folder.

Sebuah gambar muncul. Dimana disana terdapat dua namja yang duduk dengan sebuah joystick masing-masing tangan. Terlihat wajah mereka bahagia dan tampak tak ingin kalah satu sama lain. Changmin tersenyum tipis menatap foto itu. Dia sangat ingat, Jaejoonglah yang mengambil foto itu.

Jarinya menekan tombol di keyboard dan munculah gambar lain. Itu foto saat mereka konser. Saat itu dia menggendong Changmin dengan bridal style. Senyum lebar keduanya tampak sangat jelas disana.

Kemudian foto lain saat mereka sedang berpelukan di panggung. Dia menindih tubuh Changmin, mereka berpelukan di lantai saat yang lainnya sedang berlalu lalang sibuk menyapa fans. Mata keduanya menutup dengan tangan yang saling melingkar ditubuh namja lainnya. Changmin ingat, saat itu terasa dunia hanya milik mereka berdua. Masih terlintas dalam benaknya antara pelukan hangat namja
itu, dinginnya lantai yang menyentuh punggungnya dan teriakan fans yang melihat mereka berdua.

Dia membuka file berupa tulisan. Dia tersenyum membacanya. Ya, itu FF yang bercerita tentang mereka. Cerita dimana mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Dia menutup foldernya kemudian membuka beberapa permainan. Permainan yang sangat digemarinya, yang bahkan sering dimunculkan dalam FF oleh fans. Berapa kalipun dia memainkannya, dia tak pernah bosan. Changmin sangat mengetahui akan hal itu.

Tapi dia kembali menutup semua permainan itu. Dia takut dia takkan dapat menahan emosinya jika memainkannya. Dia tahu dia terlihat sangat lemah dan rapuh sekarang. Dia tahu. Tapi apadaya, dia tak bisa membendung lagi air matanya setiap mengingat dia.

 

A/N:;: waaaaaa!! Gw bingung suka couple KyuMin or MinKyu! #tereak pake toa punya ayam(?) tetangga# sumpah! Bingung! Dasar evilkyu! Ngembat 2Min(Changmin n Sungmin). Kyuhyun hebat banget bisa membuat Changmin gk selera makan #plok plok plok (ditabok kyu) bwahahaha ni ff ancur banget! #kabur