Title :: Let You Go
Author :: Lee Yoora
Genre :: Romance
Rating :: NC-17 or NC-21 (??)
Cast Main :: Nadya as Author as Lee Yoora Random Kpop Artist
Disclaimer :: DON’T be a PLAGIATOR!!
NB :: Annyeonghaseyo !! Lee Yoora balik dengan sebuah kisah yang cukup menarik. Hahaha, kali ini author pingin nulis yang ‘NC’ . kalau kalian ngga suka NC alias ‘eneg’ kalian lewatin aja, terus baca yang selanjutnya.
Okee~ dari pada banyakan curcol, mending kita baca ajah eaaa ~
HAPPY READ :]
Aku duduk termenung di pasir pantai yang lembut ini. Menatap lurus kearah laut. Ombak berdesir pelan, meninggalkan buih buih putih di pasir, sepoi sepoi angin membelai pelan wajah dan rambutku. Namun suasana tenang dan damai ini tidak dapat mengurangi rasa kecewaku, rasa sedih dan sakit hatiku.
Tak terasa, bulir-bulir air mataku meleleh, membasahi pipiku. Kuhapus, namun air mata ini kembali turun tak terkendali.
Tuhan, kenapa kau tak biarkan dia berada di sisiku ? kenapa kau tak membiarkan kami bersama ?
padahal aku kira dialah yang kau takdirkan untukku…
—- Flashback 2 years ago—-
_Yoora PoV_
:: Kediaman keluarga Lee ::
“Oppa , aku deg-deg-an…” kataku cemas. Aku meremas gaun krem yang aku kenakan, hari ini adalah pertunanganku dengan Jonghyun. Aku mengenakan gaun krem panjang , rambutku di biarkan tergerai. Aku menatap kaca. Persaanku saat ini senang, gembira bercampur dengan cemas dan bingung
“Tenanglah, apa yang musti kau cemaskan Yoo ?” kata Jinki oppa yang sedari tadi duduk di sofa pojok ruangan
“Aiiigoo~ yodongshaeng-ku benar benar cantikk…” ujar Sunkyu unnie menyeruak masuk ke dalam dan segera mengelus kepala-ku , meraih sisir dan menyisir rambutku pelan “tak kusangka kau mendahului kami. Hahahaah~”
Aku tersenyum simpul “Ne… makanya Unnie dan Oppa bergegas menyusul. Hahaha…”
Sejenak kami bercengkrama, melupakan kegugupan yang dari tadi menyergapku
“Yoora, acaranya sudah mau dimulai…” kata Taeyeon unnie yang membuka pintu perlahan. Seketika itu juga aku memaksakan seulas senyum. Aku gugup sekali, sampai tangaku bergetar
“Tenanglah, ini hari yang membahagiakan Yoora sayang…” kata Sunkyu unnie yang merasakan tanganku yang gemetar cukup hebat “Ppali, jangan membuat Jonghyun menunggu”
Aku mengagguk lalu mulai melangkah keluar
:: next day ::
Aku bangun dari tidurku, mataku mengerjap beberapa kali. Aku meggeliat sebentar, lalu menatap cincin yang melingkar di tangan kiri-ku. Sebuah cincin sederhana yang terbuat dari emas putih dan bertahtakan berlian kecil di tengahnya.
Aku bergegas mandi dan menuju ruang makan. Di sana sudah duduk kedua kakak ku. Biasa, Amma di ruang kerja dan Appa sudah berangkat ke kantor sejak pagi tadi.
Aku menggeser bangku dan duduk di bangku itu. Meraih garpu dan pisau lalu mulai memotong waffle di depanku, melahapnya.
“Kenapa baru bangun ?” tanya Sunkyu unnie
“Hmm..semalam aku tidur jam 1-an. Tentu saja aku masih mengantuk…” ujarku malas, melahap kembali waffle dan menyeruput coklat panas
“Baguslah, oiya aku dan Sunkyu akan liburan ke Paris seminggu ini. Kau jaga rumah dengan baik ya sama Jonghyun” kata Jinki Oppa menggodaku
“Uhhuukk…” aku tersedak “Maksud oppa ??”
“Kau kan sudah bertunangan dengan Jonghyun, jadi kalau kalian tinggal bersama juga sudah tidak terlalu mengkhawatirkan bukan ?” jelas Sunkyu unnie
Aku terbelalak “Taa..tapi…”
“Tidak ada tapi-tapian. Apa kau mau dirumah sendiri selama seminggu ?” ujar Jinki Oppa sembari menatapku tajam
“Amma, Appa ? mereka kemana ?” lanjutku
“Mereka akan Honeymoon ke Jepang” uca Sunkyu unnie lalu memakan salad-nya dengan ganas
“Hahaha, lucu. Mereka sudah tua tapi ingin Honeymoon…” Jinki Oppa tertawa ngakak
“Ssssshh~ kalau Amma dengar bisa bahaya !” ujarku sembari menempelkan jari telunjukku ke bibir
“Ehem, memang ada yang lucu ?” tiba-tiba Amma sudah duduk di meja makan, dan dengan anggun memakan steak di depannya, menyeruput wine-nya pelan
Kami ber-empat diam, makan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Keaberadaan Amma membuat kami canggung untuk berbicara
“Yoora…” panggil Amma. Aku menoleh
“Ne ?”
“Kau tidak keberatan tinggal serumah dengan Jonghyun kan ?” tanya Amma. Aku menelan waffle-ku sedikit terasa lebih berat
“Animida Amma. Kenapa memangnya ? ini juga bisa sebagai latihan untuk aku memahami Jonghyun lebih jauh lagi kan ?” jawabku mantap
Amma tersenyum simpul, entah setelah berapa tahun aku baru dapat melihat senyum Amma lagi
“Arrasoo~”
:: Butik ::
Aku sedang melamun, memandang beberapa pembeli yang lalu lalang di butik milikku. Butik ini kudirikan dua tahun lalu dengan bantuan modal dari Appa, yah, syukurlah butik ini cukup laris.
“Jagiya…” sebuah suara yang sangat akrab terdengar di telingaku, aku mendongak
‘Chu~’ langsung saja sebuah ciuman mendarat di bibirku “ummh~ Jonghyun…”
Ia melepaskan ciumannya “Hahaha, kaget ?”
Aku mengangguk pelan, lalu tersenyum “Ada apa kemari ?”
“hem, mau bantu aku membereskan barangku ?” tawarnya
“Hah ? memang kau mau pindah kemana ?” tanyaku penasaran. Ia memonyongkan mulutnya
“Sudah jelas aku akan tinggal bersamamu kan ? neo jeongmal pabo yeoja !” cibirnya, segera sabuah pena meluncur ke wajahnya “YA~ apuu…”
“Kau juga, sudah jelas aku tunanganmu. Malah kau bilang pabo yeoja…” umapatku lalu memutar tempat dudukku membelakangi meja. Ia berjalan kearahku
“Hei, dengarkan. Kalau kau pabo yeoja, maka aku pabo namja. Untuk apa aku mau dengan seorang yeoja yang benar benar bodoh kalau aku sendiri tidak bodoh ?” ujarnya bijak,. Inilah sisi yang aku sukai dari seorang Kim Jonghyun.
Dia kadang bisa menjadi anak-anak yang sangat manja, tapi saat dibutuhkan dia bisa menjadi seorang yang sangat bijaksana.
Ia mengecup bibirku lembut “Jadi, mau membatuku ?” tanya-nya
“Ne…” jawabku pelan lalu beranjak dari tempatku “YoonA-ssi, tolong jaga butik ini selama aku pergi ya ?”
Assisten kepercayaanku itu mengagguk mengerti, lalu duduk di mejaku, mulai sibuk mencatat.
:: Kediaman keluarga Lee ::
“Jadi Ahjumma…”
“Amma, kau sudah menjadi bagian dari keluarga Lee , Jonghyun-a” kata Amma bijak
Jonghyun tersenyum simpul “Arraseyo Amma, jadi aku tidur dimana ?”
Amma tertawa ringan “Tentu di kamar Yoora, mau dimana lagi ? dikamar tamu ?”
Aku dan Jonghyun bertatapan, saling melempar tatapan heran ‘apa-maksud-nya-itu’
“Hahaha, jangan heran. Kenapa ? kalian masih malu ? dasar anak jaman sekarang. Sudahlah, terserah kau saja kalau begitu, Amma masih banyak pekerjaan” kata Amma lalu kembali di sibukkan dengan laptop di depannya
:: Yoora’s Room ::
Jonghyun menaruh koper ukuran sedang di pojok kamar Yoora, kamar dengan cat tembok berwarna abu-abu muda dan hiasan minimalis, sebuah sofa di ujung ruangan, meja kecil di sampingnya, kursi” kecil di balkon, sebuah meja rias dan sebuah lemari cukup besar
“Jagiy, mau jalan-jalan ?” tawar Jonghyun sembari mendekap erat tunangannya itu
“hem…mau kemana ?” tanya Yoora penasaran. Jonghyun merebahkan diri di kasur empuk yoora
“Hhhhh~ ke taman, jalan-jalan mungkin. Atau, yah apa deh… aku bosan” kata Jonghyun
“Mwo ? jadi kau bosan berdua denganku ?” goda Yoora, Jonghyun langsung panic
“Aniy ! kenapa kau berpikiran seperti itu sih jagiy…” ucap Jonghyun manja sembari memeluk bahu yoora
“Sssshh ! sudah, ayo kita jalan-jalan saja” kata Yoora akhirnya
:: Taman ::
Aku duduk di kap mobil, sembari menengguk cola. Menunggu Jonghyun yang tadi hilang entah kemana. Tiba-tiba dia sudah berada di sampingku
“Kemana saja kau jagiy ?” tanyaku, begitu dia bersandar di kap mobil sampingku
“Heh ? tadi aku membeli ini” ia menyodorkan sebuah kantong plastic yang berisi sekotak besar es krim vanilla
“uwaaa~~” aku terkesiap, aku memang paling suka makan es krim. Jonghyun menyodorkan sebuah sendok padaku, lalu duduk di sebelahku dan ikut memakan es krim.
“Jonghyun-aaa !” tiba-tiba sebuah suara memecah acara makan es krim kami
“Jessica Noona ?” ujar Jonghyun tak percaya
“Noo…Noona ?” bisikku tak kalah heran. Gadis berambut pirang itu segera berjalan ke arah kami, Jonghyun turun dari kap mobil, aku mengikutinya.
“Ohhh~ aku tidak bisa percaya aku dapat bertemu denganmu lagi Jonghyun-aa. Jeongmal bogoshipo~” katanya lalu dengan mesra memeluk Jonghyun.
Tiba-tiba sebuah petir menyambar jantungku ‘beraninya dia berpelukan dengan gadis lain di depanku ?’ batinku
“Permisi, aku tinggalkan kalian berdua…” ujarku lalu menunduk sedalam-dalamnya, lalu pergi
“Yoo~~ chankaman !” teriak Jonghyun, namun aku tidak memperdulikannya, aku terus berjalan menjauh
_Jonghyun PoV_
“Yoo~~ chankaman !” teriakku, namun ia terus berjalan menjauh. Saat aku akan mengejarnya, Jessica noona meraih tangaku
“Hey, kita sudah 3 tahun tidak bertemu. Kau tidak merinduka aku ? padahal aku benar-benar merindukkanmu” kata Jessica noona manja sembari menggelayut manja di lenganku
“eh…euh…ya, Noona…aku”
“Siapa gadis itu ? adikmu ya?” tanya-nya asal
“Dia tunanganku” jawabku santai. Matanya terbelalak
“Hah ? jangan bohong Jonghyun-aa. Dia masih anak-anak” ujarnya sembari tertawa. Aku mendengus
‘setidaknya dia bersikap lebih dewasa daripada kau noona. Tingkahmu seperti anak kecil’ batinku. Namun aku tetap tersenyum, senyum yang menurutku sangat di paksakan
“Tidak bagiku…” kataku
“Haisssh, terserah kau lah. Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja ? mau kan. Pasti mau, ayoo~” tiba-tiba dia menarikku ke dalam mobilnya, sebelum aku sempat menolak dia telah menutup pintu mobil dan menguncinya
‘nenek sihir sialan’ umpatku dalam hati
_Yoora PoV_
Aku menghapus airmataku yang mengalir cukup deras. Tiba-tiba sebuah tissue mendarat di pipi-ku dan menghapus air mataku
“Noona tidak boleh menangis…”
Aku mendongak, telah berdiri Taemin di depanku sekarang, yang dengan lembut mengusap air mata yang mengalir membasahi pipiku
“T..aemin” kataku parau
Ia duduk di sampingku “Kenapa kau menangis Yoora ? jangan kaget kalau aku memanggilmu Noona ya ? kau sebentar lagi menjadi noona-ku”
Lalu satu persatu pengakuanku meluncur dengan bebas dari mulutku
“Oooh, si Jessica Noona toh” Taemin mengagguk-angguk
“Kau tahu dia ? siapa dia ? apa hubungannya dengan Jonghyun ?” tanyaku penasaran. Ia menatapku
“Sejak SMP dulu, dia sudah mengicar Jonghyun, sayang Jonghyun sama sekali tidak tertarik dengannya. Yah, asal kau tahu saja, si Jessica itu tidak benar-benar menyukai Jonghyun, yah bagaimana yah ? begitulah kenyataannya…” jelas taemin panjang lebar “Kau tidak usah khawatir, aku tahu Hyung, dia hanya mencintaimu yool”
Aku tersenyum tipis “Gomawo Taemin-aa”
Ia berdiri “sebaiknya aku pergi dulu, aku harus kuliah sekarang. Ddaddah Noona, telponlah Jonghyun…”
Aku tersenyum, lalu meraih ponselku, memencet tombol 2 dan menelponnya. Panggilan cepatku untuk Jonghyun.
Dilayar segera tertulis “Calling : My Bling_Bling Boy”
‘tuut..tuuut…tuut’
_Jonghyun PoV_
“Jonghyun-aaa, kkaja, masuk ke sana” Jessica Noona berseru dengan girang, sementara aku kewalahan membawa semua belanjaannya yang, Ya Tuhan… tangaku sudah tidak sanggup membawanya
Tiba-tiba aku merasa HP-ku bergetar aku berusaha meraihnya “ukkhh…aakkhh~~”
Tiba-tiba Jessica meraih HP di saku-ku dan membuka flapnya
“Maaf, dia sedang sibuk bersamaku, oh, kau gadis kecil tadi ya ? sudahlah dia lebih senang bersamaku ketimbang denganmu. Bye…” katanya singkat lalu menutup flap HP-ku dengan kasar
“NOONA !!” bentakku. Ia terperanjat kaget, nyaris menjatuhkan HP-ku. Kurasa beberapa pasang mata sedang menatap kami sekarang
“Mwwooo~” suaranya bergetar, ketakutan mendengar bentakanku tadi
“Kau tidak berhak mengangkat telpon dari HP-ku. Kau bukan istriku, bahkan kau bukan siapa-siapa bagiku…” ujarku tegas. Dia sudah kelewat batas kali ini, aku menjatuhkan semua belanjaannya ke lantai, menyambar HP-ku dan beranjak pergi
_Yoora PoV_
“Maaf, dia sedang sibuk bersamaku, oh, kau gadis kecil tadi ya ? sudahlah dia lebih senang bersamaku ketimbang denganmu. Bye…” kata suara di sebrang yang dapat aku artikan sebagai suara dari Jessica
“Arraseyo…” kataku pelan lalu memutuskan sambungan. Kumasukkan HP-ku ke dalam saku. Lalu berjalan dengan lunglai ke mobil dan mengendarai mobilku pulang.
Airmataku tak terbendung lagi, pandanganku buram saat ini tertutup air mata.
:: Kediaman keluarga Lee ::
Aku masuk ke dalam kamarku, dan menutup pintunya rapat-rapat. Aku menangis sekuatku, menjerit mendekap bantalku erat.
Aku sedang cemburu berat, rasanya sakit, sedih, marah !! aku tidak tahu musti berbuat apa
‘tok tok tok’ suara pintu kamar di ketuk
“Jagiya, buka pintunya…jagiya” teriak Jonghyun dari luar
Aku mengacuhkannya, aku terus menangis dan berteriak-teriak tidak karuan. Aku lirik jam dindingku, 7 malam. Huuuh~ aku ketiduran. Payah !
‘kreeeekk’ pintu kamar di buka perlahan
‘heeh ? benar juga masih ada kunci cadangan. Sial !’ umpatku dalam hati
“Mau apa kau kesini hah ?! masih tega kau…hhh..hhmmpphh~” tiba tiba dengan liar dia membungkam mulutku dengan bibirnya
“aku hanya mencintaimu bodoh ! aku tidak mencintai orang lain !!” ujarnya pelan di telingaku. Aku menangis di pelukannya
“Aku cemburu…aku marah..~” kataku lagi. Dia memelukku makin erat. Dia mulai mencium bibirku pelan namun dalam
“Jeongmal saranghae” ujarnya
_Author PoV_
Jonghyun mencium bibir Yoora dengan ‘ganas’. ia melumat bibir atas dan bibir bawah gadis itu bergantian, tak lama Yoora tergoda, ia ganti melumat bibir Jonghyun membuka mulutnya, membiarkan lidah Jonghyun memainkan lidah mungilnya, menelusuri rongga mulutnya
Yoora merasa sulit bernafas, ia berusaha melepaskan ciumannya, namun Jonghyun menahan tengkuknya
“hhhh~ Jong…Hhhh~”
Jonghyun melepaskan ciumannya, membiarkan gadis itu bernafas sebentar. Lalu kembali melumat bibirnya. Jonghyun turun ke leher putih milik Yoora, meniupnya pelan lalu menjilatnya
“hhhh~” yoora mendesah, desahan itu membuat Jonghyun makin ganas meciumi leher Yoora, leher yang tadinya mulus itu kini penuh dengan kissmark merah. Tangan Jonghyun mulai membuka satu-persatu kencing kemeja Yoora lalu kemeja itu di buang dengan sembarangan.
Jonghyun mulai meremas dada Yoora, membuat Yoora mendesah pelan. Jonghyun sangat menikmati desahan-desahan itu. Begitu pula Yoora, dia juga menikmati setiap sentuhan Jonghyun. Tangan Yoora mulai melepas kemeja Jonghyun. Membiarkan tubuhnya dan tubuh Jonghyun bertemu.
“hhhh~” desah Yoora lagi saat Jonghyun kembali meremas dengan ganas dada-nya. Tangan Jonghyun mulai merambat ke pengait bra Yoora, melepasnya dan membuangnya.
Bibir Jonghyun kini sedang menikmati dada yoora mengulumnya pelan, membuat kissmark disitu. Seakan tak puas dia kembali menelusuri bibir dan leher Yoora. Yoora balas mencium dengan lembut leher Jonghyun, melumat bibir Jonghyun
“Jagiy…hhh….hhh” kata Jonghyun di sela-sela ciumannya
“hhhh~ apaa….?” Yoora sedikit tidak memperdulikan jagiya-nya itu, dia masih asyik memainkan lidahnya di mulut Jonghyun
“Aku ingin kau hhhhh…. Menjadi…. Milikku… seutuhnya” ucapnya
“mmwoo ??” Yoora melepaskan ciumannya
“Ijinkan aku…” kata jonghyun, lalu meraba paha Yoora, menurunkan resleting hotpants Yoora, melepas Hotpantsnya dan melemparnya
“Arra…” kata yoora sembari tersenyum nakal, sembari menikmati ciuman dari Jonghyun, perlahan ia menarik sabuk Jonghyun, dan melepas celana panjangnya. Jonghyun mendorong yoora ke posisi tidur
“Saranghae…” ujar Jonghyun
“Na ddo…” jawab Yoora
:: Morning ::
_Yoora PoV_
Aku membuka mataku pelan, ukhh~ aku menatap sekitarku. Ternyata aku sedang berbaring di dada bidang milik Jonghyun yang shirtless. Aku menggeliat sebentar
“Ummhh~ kau sudah bangun ?” tanya-nya dengan nada suara yang lembut
“ne…” kataku pelan lalu mengecup bibirnya “morning kiss”
Ia tersenyum simpul, lalu mengelus-elus kepalaku “Kau yang terbaik Jagiy…” ujarnya nakal
Aku memukul pelan lengannya “Nakal~”
:: Kediaman Keluarga Jung ::
Jessica terlihat kesal, ia menghentakkan kakinya sepanjang jalan. Membentak-bentak pelayan yang sebenarnya tak bersalah, hanya sedang sial saja mereka.
“Unnie, apa yang terjadi ?” tanya Krystal di meja makan
Jessica mendengus kesal “Ada gadis cilik yang merusak kencanku dengan Jonghyun !!”
Mata indah Krystal membulat “Maksud unnie, Lee Yoora ?”
Jessica tersedak salad buah yang baru dia lahap “uhuk…uhuk, kenapa kau bisa tahu namanya ?”
Krystal tersenyum sinis “Hahaha, tentu aku tahu. Dia adalah tunangan si Jonghyun itu kan ?”
Jessica mengagguk
“Tenanglah unnie, kalau kau benar-benar menginginkan si Jonghyun itu, aku tahu caranya” Krystal mulai membiacarakan rencana liciknya itu.
Jessica tertawa puas “hahaha, itu sangat licik Krystal. Tapi aku suka itu !”
:: 1 bulan kemudian ::
Rencana pernikahan yoora dan jonghyun sudah tersusun dengan baik. Mereka telah memilih bulan pernikahan mereka, tanggal 10 bulan 10 tahun 2010. Semua telah di persiapkan cukup baik sampai suatu hari
:: kediaman keluarga Lee ::
Tidak seperti biasa, Mr.lee jatuh sakit dan tidur di kamar seharian
Yoora perlahan masuk ke dalam kamar Appa, duduk di samping ranjang Appa-nya itu
“Appa, apa yang terjadi ? mau ceritakan padaku ?” tanya Yoora dengan hati-hati
“Saham Appa yang sebagian besar di pegang oleh Mr.Jung, kini menahan sahamnya. Kalau dalam waktu 3 bulan saham itu tidak kembali, maka habislah perusahaan Appa” kata Mr.lee lemah
Yoora membekap mulutnya “a…apa ? itu…”
Mr.lee mengalihkan pandangannya. Yoora tahu, masalah perusahaanlah yang selama ini mempengaruhi emosi Appa-nya itu. Kalau perusahaan bangkrut, maka…
:: Yoora’s room ::
Yoora duduk terpaku di balkon kamarnya, memandang lurus ke arah langit. Sesekali mendesah berat
“Jagiya, waeyo ?” tanya Jonghyun yang tiba-tiba sudah duduk di samping Yoora
“Ahh…uhhh~” yoora ragu, Jonghyun mendekat den mengcup bibir yoora “Arra…”
Yoora bercerita tentang masalah keluarga Jung yang menahan saham mereka, dan kalu dalam 3 bulan saham itu tidak kembali, perusahaan Appa-nya akan bangkrut
:: kediaman keluarga Jung ::
“aku tidak tahu Appa dan Amma akan secepat itu mengerti dan menahan saham mereka. Sebentar lagi pasti Jonghyun sudah merengek-rengek untuk menikah denganku. Hahaaha~” tawa licik Jessica memenuhi ruangan
“Kita tunggu saja tanggal mainnya. Wah,wah,wah, aku akan mendapatkan sepatu impianku rupanya” kata Krystal
“Kau akan mendapatkannya saat Jonghyun sudah menjadi suamiku !” ujar Jessica. Mereka berdua lalu tertawa terbahak-bahak
‘you better run run run run run’ suara ponsel Jessica, ia meraihnya
“Jonghyun!!!” bisiknya pada Krystal, Jessica me-loudspeaker-kan telpon dari Jonghyun dan menaruhnya di kasur
“Noona, kita perlu bertemu sekarang juga, di taman kota waktu itu” kata Jonghyun singkat, sebelum Jessica sempat menjawabnya, sambungan telpon terputus
“Aiigoo~ ppali !!” teriak Krystal menyuruh unnie-nya untuk segera bersiap
:: Taman ::
_Jonghyun PoV_
Aku menarik nafas panjang, dan berat. Aku tahu dalang di belakang permainan kotor ini adalah Jessica. Berapa banyak sih keluarga ‘Jung’ yang bisa bertindak sekotor itu kecuali keluarga Jessica ?!
Nah, dia datang… aku harus siapkan cadangan jantung satu lagi kalau tidak mau mati dengan semua kata-kata tidak jelas dari mulutnya itu
“uwaa~ jagiya, kau terlihat tampan hari ini !!!” kata Jessica sembari memelukku, aku mendorong tubuhnya kasar “wae ? kenapa kau sekasar itu padaku jagiy ??”
“Jagiya katamu ? huh, kau bukan siapa-siapa bagiku. Sudahlah, tidak usah menjilat dengaan kata-kata manismu itu. Katakana apa yang kau mau dariku !” pekikku tak sabar
Ia mengagguk-angguk “Arraseoo~~ aku ingin…”
_Author PoV_
“MWO ? kau ingin aku menikahimu ?!!” teriak Jonghyun histeris. Udah gila kali nih orang, dia sudah tahu Jonghyun punya tunangan tapi dia tetap nekat ?
“Jangan terlalu begitu lah, jangan munafik. Kau sudah tahu kan apa yang aku mau dari dulu?” ujar Jessica licik
“Lepaskan yoora, dan voila, mereka akan hidup tentram. Atau, pilihlah dia dan hidupmu dan hidupnya tidak akan tentram selamanya” desak Jessica. Jonghyun menahan nafas.
Ia tahu, ini akan terjadi. Dia tahu benar akal busuk Jessica, dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
“…”
“…”
“Baiklah, aku akan menikahimu Jessica Jung !” ucap Jonghyun setelah beberapa saat dalam diam
“Ahahah !! bagus bagus, aku akan bilang pada Appa begitu sampai dirumah ! huhui !” Jessica melompat-lompat senang lalu memeluk Jonghyun. Jonghyun sama sekali tidak bergerak dari tempatnya
‘mianhae jagiya, aku harus melakukan ini. Demi kebaikanmu dan keluargamu’ batin Jonghyun
:: next day ::
Yoora menemukan sepucuk surat di meja kecil kamarnya. Ia menyeruput cappuccino hangatnya pelan. Kemarin, Appa-nya sudah baikan, saham mereka telah di cairkan kembali, namun ia mejadi heran kenapa belakangan sikap Jonghyun menjadi aneh padanya
“Umh, dari siapa ini ?” ucap Yoora lirih
Isi surat itu adalah sebuah kaset video. Yoora memasukkan kaset itu dan menyetelnya
“Baiklah, aku akan menikahimu Jessica Jung !”
‘PRAANG~’ gelas yang di pegang Yoora jatuh dan hancur berkeping-keping. Sama seperti suasana hatinya saat ini. Air matanya mulai membasahi pipinya
“ADA APA ?”
“YOO, GWENCANAYO ???”
Seru kedua kakak yoora bersamaan. Yoora menatap mereka sayu, air mata terus mengalir membasahi pipinya. Sunkyu reflex langsung memeluk adiknya itu, sementara Jinki memutar ulang video itu
‘KKLLAAKK’ remot dari tangan Jinki merosot dan jatuh kelantai, tak heran remot itu rusak. Kini kemarahan Jinki mulai memuncak, ia meraih amplop di dalam amplop coklat
—-
From : Jessica Jung
Hello gadis kecil…
Hahahahaa~ aku rasa aku yang memenangkan Jonghyun bukan ? jangan berharap kau bisa mendapatkannya lagi, atau nyawa Appa-mu taruhannya.
Hahahaha~ dadah anak kecil !!!
Oiya, bagaimana ? Jonghyun yang mau menikahiku kan ? aku tidak perlu mengemis padanya kan ? sekarang kau mau apa ????
Salam dingin ,
Jessica Jung, argh maaf, Mrs.Kim…
—–
Jinki meremas surat itu, melemparnya sembarangan. Lalu berlari.
:: Kediaman keluarga Kim ::
Jonghyun duduk termenung di kamarnya, mengacak acak rambutnya. Ia bingung, entah harus berbuat apa. Ia telah memutuskan menikahi Jessica, tapi… dia sama sekali tidak mencintai Jessica. Tetapi akan lebih runyam masalahnya kalau dia tetap menikahi Yoora, maka dia tidak yakin hidup mereka akan bahagia, terutama Mr.Lee…
“JONGHYUN KEPARAT ! KELUAR KAU !” sebuah suara membuyarkan lamunan Jonghyun, ia mengintip dari jendela
“Sial, Jinki Hyung. Apa yang Jessica lakukan hingga Hyung datang ke tempatku sih ?!” umpat Jonghyun sembari berlari keluar
“Hyung ak..”
‘buakhh !’ Jinki menghantam wajah Jonghyun tanpa ampun
“Hosh, hosh, KAU ! apa yang kau lakukan pada adikku HAH ?!! mengkhianatinya begitu saja ?! sadarlah ! Kau itu tunangannya !!” jerit Jinki. Jonghyun tidak berkutik
“Pukul aku lebih keras Hyung ! LAGI !! AKU PANTAS MENDAPATKANNYA !” pekik Jonghyun tak kalah keras
“jelaskan padaku apa maksud video itu ?” suara parau dari belakang menghentikan pertengkaran mereka
“Yoora…?” Jinki dan Jonghyun terpaku. Menatap gadis yang keadaannya tidak jelas itu, rambutnya acak-acakan, matanya merah dan sembab, serta pakaiannya yang kusut
“JELASKAN !!” jerit Yoora kalut
Sekarang, suara pelan Jonghyun menyeruak masuk ke dalam telinga Yoora, mencabik cabik hati yoora. Pengakuan yang sangat berat untuk di terima.
Perlahan, pandangan Yoora buram, kepalanya berat dan akhirnya ia jatuh pingsan di dekapan Sunkyu
:: 2 hari menjelang pernikahan Jessica dan Jonghyun ::
Sepucuk surat tergeletak di kasur Jonghyun. Jonghyun duduk dan meraih amplop putih itu, tiba-tiba ada benda yang meluncur ke kasurnya. Jonghyun meraih benda itu
“Cincin ini…” bisiknya tak percaya, ia mengamati cincin itu, itu adalah cincin pertunangannya dengan Yoora, tertulis jelas di bagian dalam cincin itu ‘Jonghyun’
——-
Dear My Bling_Bling Boy
Hari ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita
Hubungan, yang telah kita jalin selama 5 tahun terakhir
Mencoba menghapus segala memori tentangmu, walau aku tidak yakin hal itu akan mungkin
Sudah tidak ada harapan untuk aku agar dapat berada di sisimu lagi
Lusa, aku akan melihatmu mengenakan tuxedo berjalan ke altar gereja. Menunggu seorang yang sangat beruntung mendapatkanmu. Lalu memakaikan cincin di jari manisnya.
Aku sangat berharap bahwa gadis yang beruntung itu aku, namun apa boleh buat. Kau telah memilih wanita lain untuk mendampingimu..
Aku berharap kau masih dapat tersenyum padaku seperti dulu
Aku berharap kau masih dapat mengusap air mataku seperti dulu
Aku berharap kau masih disisiku seperti dulu
Tapi, ini lah hidup. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi besok, lusa, atau tahun depan.
Kim Jonghyun-ssi…
Semoga bahagia dengan Jessica Jung…
Salam sayang,
Lee Yoora…
—–
Airmata Jonghyun menetes, entah dia tak peduli mau dicap namja cengeng atau apa, tapi dia benar-benar merasa kehilangan separuh jiwanya
Kehilang seorang yang telah mengisi hidupnya 5 tahun terakhir
Kehilangan seorang yang membuatnya tertawa 5 tahun terakhir
Dan kehilangan seseorang yang sangat mencintainya , cinta yang sangat tulus 5 tahun terakhir
Kini semua kenangan bersama Yoora kembali terulang di benaknya. Senyum manis yoora, tangis cengeng yoora, teriakan teriakan cempreng gadis itu…
Semuanya, kenangan kenangan pahit dan manis bersama Yoora, tidak mungkin dapat terhapus dengan mudahnya…
:: Gereja ::
Jonghyun menatap barisan para tamu yang duduk di bangku geraja, matanya menatap seorang gadis yang mengenakan pakaian putih minimalis di bangku nomor 3 dari depan. Tatapannya kosong dan terlihat sayu.
“Mempelai pria, silahkan maju ke altar” kata seorang pendeta
Dengan langkah yang benar benar berat, Jonghyun berjalan perlahan menuju altar. Dia sama sekali tidak tersenyum.
Tak lama setelah dia berada di altar, mempelai wanita yang sesungguhnya sangat tidak dia cintai itu berjalan mendekat dan tak lama telah ada di sampingnya
“Siapa yang tidak menerima pernikahan ini silahkan berdiri, sekarang atau tidak selamanya” kata-kata pendeta itu begitu menusuk hati Yoora. Yoora ingin menangis tapi, ia malah menyunggingkan seulas senyum, senyum yang menampakkan semua kekecewaan, rasa terkhianati.
Jonghyun hanya menundukkan kepalanya, ia tahu, kalau Yoora sudah berkata ‘melepaskan’ maka dia tidak akan menyesali perkataannya, dia konsisten dengan semua yang diucapkannya
Semua yang ada di gereja itu serempak menatap ke arah Yoora, ragu, apakah Yoora akan berdiri atau tidak. Sampai pendeta memecah suasana
“Kim Jonghyun, apa kau bersedia mencintai, menjaga dan menyayangi Jung Jessica sebagai istrimu apapun yang terjadi selamanya sampai maut memisahkan ?” tanya pendeta itu
Jonghyun menelan ludah “Aku bersedia…” kata-katanya terdengar sangat pelan
“Dan kau Jung Jessica, bersediakah kau mencintai, menjaga dan menyayangi Kim Jonghyun sebagai suamimu apapun yang terjadi sampai maut memisahkan” tanya pendeta itu
“Ya, aku bersedia” jawab Jessica penuh semangat
Jonghyun, memasangkan cincin ke jari Jessica, tangannya gemetar, begitu sebaliknya
“Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri, Kim Jonghyun, silahkan cium mempelai wanita sekarang” ujar pendeta itu lagi
Wajah Jonghyun mulai mendekat ke wajah Jessica
Yoora pasrah ia memejamkan matanya, airmatanya mengalir pelan membasahi gaun putinya
–
———– Now ————
Aku menyeka air mataku, berusaha selupakan semua kenangan pahit itu. Aku menatap lurus ke arah semburat-semburat orange di langit
“Yoora, kkaja, kita pulang” seorang namja telah berdiri di belakangku dengan seulas senyum
“Ne Oppa” jawabku. Aku mendekat kearahnya, lalu dia mengecup keningku pelan
“Kau sudah siap untuk pernikahan kita seminggu lagi ?” tanya-nya
Aku tersenyum lalu mengangguk mantap “Ne, aku sudah tidak sabar”
‘Kim Jonghyun, aku harus melepasmu bukan ? sekarang aku sudah mendapat gantinya…’ batinku..
My crying face reflex over the letter
I cant do anything
I love you until the stars
Its really so suffocating
Because of the memories that fill my heart, again the thought of You…
————————————————————– E.N.D ——————————————————-
Bagi yang di-Tag wajib KOMENT~~ sukur LIKE nya juga di pencet ^^
Hhe, ceritanya sedih ngga ?? author aja ampe nyaris nangis waktu nulis ini *reader : PAYAH !*
Tag:JESSICA, KIM JONGHYUN, NC-17, NC-21, SHINEE, SNSD