The Diary [The Magic of Love]

30 Mei

Title : The Magic of Love
Author : Unknown
Length : Series
Rating : NC-21
Genre : Horror Romance
Cast:
-HeeYeon [Lee Heeyeon – Kamu]
-Taemin [Lee Taemin – Shinee]
-Krystal [Krystal Jung – f(x)]

Omona~ Ajaib! Taemin yang pernah menolak cintaku, langsung menatapku dalam-dalam. Matanya berbinar.

“Kamu sudah makan, HeeYeon?” Tanya Taemin.

Aku menggeleng. Tegang. Menunggu lanjutan dialog selanjutnya.

“Kita makan siang bareng yuk?!” ajak Taemin, seolah lupa bahwa aku mendekatinya untuk meminjam buku catatannya.

Aku langsung speechless. Kakiku seolah mengambang, tak menapak di tanah. Untuk sesaat aku seolah tak sadar sedang berada dimana, saking girangnya. Tak menyangka, apa yang aku tulis dalam buku diary itu menjadi kenyataan.

~Flashback~
Sore hari sepulangnya aku dari bimbel, aku berniat pergi ke bookstore tapi langkahku terhenti di sebuah toko barang antik. Akupun masuk kedalam toko barang antik tersebut.

“Annyeong, ada yang bisa saya bantu?” Tanya seorang Helmeoni yang sempat mengagetkanku.

“Ahh, Annyeong… bolehkah saya melihat-lihat dulu?” jawabku sambil membungkuk.

Helmeoni itu mengangguk sambil tersenyum. HeeYeon berkeliling melihat-lihat benda-benda antik yang terdapat ditoko tersebut. Bulu kuduknya berdiri karena kesan mistis yang ditimbulkan dari barang-barang antik yang terpajang di ruangan itu. Sejenak pandangannya terhenti pada sebuah diary. HeeYeon mendekat dan mengamati diary itu lekat-lekat. Diary itu berwarna coklat muda dengan lukisan abstrak. Entah kenapa HeeYeon terlihat sangat tertarik pada buku diary itu.

“Maaf, helmeoni. Apakah diary ini dijual? Kalau boleh tau berapa harganya?”

Helmeoni itu mendekat, memandang diary itu dan tersenyum pada HeeYeon.

“Rupannya diary ini sudah menemukan pemiliknya yang baru,” gumam si Helmeoni.

“Kamu suka diary ini?” tanyanya kembali pada HeeYeon.

“Ne, Helmeoni. Saya ingin memilikinya tapi mungkin tidak hari ini karena saya tidak membawa uang lebih”, jawab HeeYeon.

“Kalau kamu menyukainya, kamu boleh memilikinya. Ini gratis buat kamu!” kata si helmeoni penjaga toko sambil menyerahkan diary itu pada HeeYeon.

“Tapi, Helmeoni…??”

“Diary ini sudah memilih kamu sebagai pemilik barunya,” kata si Helmeoni membuat HeeYeon bingung.

“Bagaimana helmeoni tau, kalau diary ini memilih saya?” Tanya HeeYeon penasaran.

“Helmeoni sudah lama disini, jadi hampir semua benda disini sudah cukup helmeoni kenal. Mereka juga memiliki jiwa seperti kita, dan mereka sendiri yang menentukan siapa orang yang berhak memiliki mereka,” kata si Helmeoni yang membuat HeeYeon bergidik.

HeeYeon begitu bahagia mendapatkan diary itu, sesampainya dirumah HeeYeon pun langsung menulis sesuatu pada buku diary itu.

Dear diary.
Aku HeeYeon. Lee HeeYeon, aku seorang pelajar di Namsan High School .
Ada seorang namja yang sangat aku sukai. Dia adalah Taemin, Lee Taemin.
Aku benar-benar menyukainya sejak pertama kali aku melihatnya. Aku ingin sekali bisa dekat dengannya. Dan berharap dia pun menyukai ku seperti aku yang sangat menyukainya.
-Flashback End-

“YA!! Awas, truk…!!! Minggir HeeYeon-ah…!!! Taemin menarik ku kepinggir jalan. Badanku terseret mengikuti gerakan Taemin. Karena tak melihat situasi disana. Bruk! Taemin terjatuh dan badan ku menindih Taemin. Tak lama kemudian truk dibelakang ku lewat dengan kecepatan tinggi. Aku selamat.

Kejadiannya begitu cepat. Mungkin aku sudah jadi prekedel kalau saja Taemin tidak reflek menarik ku ke pinggir.

HeeYeon-ssi gwenchanayo?!” Taemin yang masih ada di bawah badanku bertanya.

Badanku menggigil. Mataku menatapnya tanpa berkedip. Tegang. Entah karena kejadian yang nyaris merenggut nyawaku…, atau karena badanku dan badan Taemin yang sekarang tak berjarak sama sekali.
————————-

Taemin segera membawaku masuk lagi ke sekolah. Mengajaku ke Cafetaria.

“Minum dulu, HeeYeon-ssi,” Taemin menyodorkan segelas susu hangat padaku.
Aku menerima gelas yang disodorkan Taemin. Kudekatkan mulutku ke bibir gelas.

“Taemin, mari minum,” Aku meneguk susu hangat dalam gelas itu sampai setengahnya.

“Muka kamu masih pucat, HeeYeon. Kamu ketakutan sekali ya, tadi?!” Taemin menyentu pipiku. Aku merasakan kehangatan tangannya. Berharap tangan itu terus berada disana.

“Makanya kalau jalan, jangan melamun. Melamunin apa sih kamu, tadi?” Tanya Taemin.

“Melamunin kamu!” jawab ku dalam hati.

“Gamsahamnida, Taemin-ssi. Kamu sudah nolongin aku, nggak tau deh…, udah jadi apa aku tadi.”

Taemin mengangguk memamerkan senyum simpatiknya.

“Ohya, kamu mau makan?!” Tanya Taemin.

Aku menggeleng. Mana mungkin aku bisa menelan makanan, sementara Taemin duduk dihadapanku, menguliti badanku dengan matanya yang teduh itu?! Menelan minuman saja tenggorokan ku seakan tercekik.
*************************

_HeeYeon Pov_
Sore hari, ketika aku akan pulang sekolah… Taemin menawarkan diri untuk mengantarkan ku pulang sampai ke apartement. Ini benar-benar surprise. Dan dia baru pulang malam harinya. Bisa dibayangkan betapa kelaparannya aku karena dari siang tadi belum makan. Tapi semua terbayar dengan kehadiran Taemin disampingku.

Malam mulai larut.

Ummm… ternyata buku diary itu benar-benar menakjubkan, tapi apakah benar semua keberuntungan yang aku dapatkan itu dari buku diary itu?
Sebelum tidur aku menyempatkan untuk menulis sesuatu ke dalam buku diary itu.

Dear diary,
Hari ini aku sangat merasa senang karena semua kejadian yang ku alami hari ini seperti apa yang ku harapkan dan impikan selama ini.
Aku berharap bisa terus sedekat ini dengan Taemin dan aku bisa menjadi YeojaChingu Taemin. Aku benar-benar menyukai Taemin.

Selesai mencurahkan isi hatiku pada diary itu, akupun segera beranjak tidur.
_HeeYeon Pov End_
————————-

Keesokan paginya…
Sesampainya di Namsan High School, aku dibuat kaget melihat Taemin sudah berdiri di pintu gerbang. Taemin menatap ku dengan matanya yang teduh. Senyumnya mengembang kearah ku, sedang menunggu akukah, dia ??? Aku terus bertanya-tanya dalam hati.

Annyeong Heeyeon. Udah sarapan belum?” Tanya Taemin padaku.

Ternyata benar Taemin sedang menungguku.

“Anyyeong. Belum.” jawabku pendek.
Aku memang tak biasa sarapan. Bisa perih perutku kalau nekat makan.

“Sarapan di Cafetaria yuk?!” ajak Taemin.

“Yuk!” Tanpa berfikir panjang aku mengangguk cepat. Tak peduli dengan perutku yang nantinya berontak.

SRET! Tiba-tiba Taemin meraih tanganku dengan fasih, seolah kami sudah biasa bergandengan tangan. Aku diam saja. Tak menolak apalagi berontak. Aku justru menikmatinya, memang inilah yang akau harapkan.

Detik-detik menuju ke Cafeteria begitu mendebarkan. Yang aku sesali, kenapa letak Cafetarianya begitu dekat? Semakin jauh akan semakin baik.

Sampai di kantin, Taemin menarikkan kursi untukku. Aku duduk. Merasa tersanjung . Taemin memang sangat menghormati dan menghargai perempuan. Aegyo nya sangat diimbangi dengan kecerdasan otak dan batinnya. Tak heran kalau aku punya banyak saingan di Namsan High School.

Tak menyesal aku mencintai Taemin. Bahkan kemudian mengungkapkan cinta padanya walaupun setelah itu dengan halus Taemin menolak cintaku. Tapi aku tak putus asa. Hingga ku dapatkan buku diary itu. Dan hasilnya…, sekarang aku bersama Taemin, satu meja di Cafetaria. Suatu hal yang dulu hanya menjadi impianku.

Semangkuk sup rumput laut terhidang dihadapan kami. Kami memang sepakat memesan menu yang sama.
Taemin tersenyum menatapku. Hatiku semakin meleleh melihat senyumanya.

Tak lama kemudian, tiba-tiba seorang Yeoja cantik menghampiri kami. Berjalan dari arah belakang tempat duduk Taemin.

“Taemin-ssi…” panggil yeoja tersebut sebelum sampai ke tempat dimana aku dan Taemin duduk.

Taemin membalikan badannya menuju arah suara yang memangggillnya dan langsung bangkit dari tempat duduknya.

Muahhh… sebuah ciuman mendarat di pipi kanan Taemin. Aku tersentak melihat kejadian tersebut. Tiba-tiba tubuh ku membeku dengan mata yang terbelalak.

“K-Krystal…,” Taemin tergagap menyebut nama yeoja yang ternyata adalah Krystal mantan pacar Taemin.

“Wae Taemin? Kau terkejut dengan kedatanganku?” Tanya Krystal yang melihat Taemin terlihat shock karena kedatangannya yang tiba-tiba.

“Ada yang ingin ku bicarakan padamu, Taemin.” Sambung Krystal.

“Emm, maaf apa sebaiknya aku pergi saja? Agar kalian berdua leluasa untuk bicara.” aku yang dari tadi tercengang karena kehadiran Krystal pun akhirnya memberanikan diri untuk bicara.

“Dia siapa Taemin?” Tanya Krystal sambil menunjuk kearah ku.

“Annyeong, Lee HeeYeon imnida. Bangapseumnida.” Aku langsung berdiri dan membungkuk memperkenalkan diri pada Krystal.

“Annyeong, Krystal Jung imnida. Bangapseumnida.” Balas Krystal.

“Kamu tidak usah pergi, kamu disini saja HeeYeon-ah. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu pada Taemin dan aku juga tidak punya banyak waktu karena aku harus kembali ke sekolahku.” Sambung Krystal yang memang berbeda sekolah dengan kami berdua sembari mengaitkan kedua tangannya memeluk lengan kanan Taemin.

“Oh, ne! Aku tidak akan mendengarkannya, silahkan kalian bicara saja.” Aku menunduk dan kembali duduk mencoba memakan sup rumput laut yang ada dihadapanku untuk mengalihkan pandangan ku dari mereka berdua.

“Aku sangat merindukan mu, Oppa. Aku sudah memikirkan hal ini lama, ternyata aku memang tidak bisa berpisah lama dengan mu Oppa. Aku ingin kita pacaran lagi. Kita bisa mulai semuanya dari awal lagi.” Jelas Krystal panjang lebar.

UHUK.. UHUK… aku terbatuk karena tersedak sup rumput laut yang sedang ku makan ketika mendengar pengakuan Krystal pada Taemin.

“HeeYeon-ah, gwenchanayo?” tanya Taemin penuh perhatian.

“Gwenchana sumnida.” aku pun memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua dan bergegas pulang.
————————-

Sesampainya di apartemen HeeYeon.

Tanpa sadar, aku meneteskan air mata karena kejadian tadi pagi di Cafetaria. Aku cemburu, aku takut, aku terkejut dan aku marah. Rasa ini sangat sulit digambarkan, begitu rumit apa yang kurasakan antara takut kehilangan Taemin. Serta bingung karena terus memikirkan jawaban apa yang Taemin berikan pada Krystal, apakah Taemin menerima kembali cinta Krystal ataukah Taemin menolaknya. Hal ini benar-benar membuat ku gila mendadak. Disis lain aku sangat menyukai Taemin dan aku nggak rela kalo Taemin menjadi milik orang lain lagi.
Aku pun langsung mengambil buku diary ku dan mencurahkan apa yang aku rasakan pada buku diary itu.

Dear diary,
Aku sangat terkejut ketika melihat kehadiran Kristal yang tiba-tiba datang dan mencium Taemin seperti tadi pagi. Belum lagi dia berlaku seolah-olah masih menjadi pacar Taemin dengan memeluk lengan Taemin begitu manjanya. Hati ku sakit, sangat sakit apalagi saat dia berkata ingin kembali lagi pada Taemin.
Aku tidak rela karna aku sangat menyukai Taemin.
Aku benci Krystal, aku sangat membencinya karena dulu Krystal telah meninggalkan Taemin tapi kenapa tiba-tiba dia datang saat aku sedang sedekat ini dengan Taemin. Akubenar-benar takut kehilanagn Taemin.
Aku berharap Krystal tidak akan pernah muncul lagi dihadapan kita dan mengganggu hubungan ku dengan Taemin.
*************************

Ring Ding Dong… Ring Ding Dong…
Aku tersentak kaget ketika mendengar bunyi bel apartement ku. Aku bergegas mebuka pintu apartemen ku untuk tahu siapa yang datang.

“Taemin-ssi…”

“Annyeong…” sapa Taemin.

“Ehh, Anyyeong.” Balas ku.

Aku mempersilahkan Taemin masuk dan duduk.

“Ada apa Taemin? Kenapa datang kesini tanpa memberitahuku sebelumnya?” tanyaku heran dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

“Ada yang ingin ku sampaikan.” Jawabnya dengan muka tertunduk lesu sehingga membuat HeeYeon bertanya-tanya.

“Krystal…,” Taemin terlihat sulit berbicara.

“….. Krystal mengalami kecelakaan parah…! Jiwanya tidak tertolong….” Sambung Taemin kemudian dengan wajah yang tertunduk lemas.

Setelah menyampaikan berita tersebut, Taemin meminta ijin untuk pulang. Taemin sengaja mampir ke apartemen HeeYeon setelah ia pulang sekolah karena jalan pulang kerumahnya dari sekolah pun satu arah dengan apartemen HeeYeon.

HeeYeon terhenyak. HeeYeon tidak menyangka apa yang ia tulis dalam diary nya menjadi kenyataan lagi. HeeYeon benar-benar tidak akan melihat Krystal untuk selama-lamanya.

Malam ini HeeYeon duduk terpaku menatap diary nya yang sudah banyak terisi oleh tulisan-tulisan curahan hatinya. Dia merenung sejenak, melihat kembali saat pertama kali mendapat diary itu dan mengingat kembali apa-apa saja yang sudah terjadi sejak dia memilikinya. Hampir semua hal yyang dia inginkan dan dia khayalkan terwujud. HeeYeon bergidig ngeri. Tapi toh dia tidak sanggup menolak keinginan tangannya yang terlanjur membuka diary itu. Sesaat dia seperti menjadi orang lain.

Dear diary,
Aku senang karena sudah tidak ada lagi yang mengganggu hubungan ku dengan Taemin. Mungkin aku terlihat jahat karena tidak bersedih sama sekali, tapi aku tidak ingin seorang pun mengganggu hubungan kedekatan ku dengan Taemin.
Semoga tidak akan ada lagi yang mengganggu hubungan kami.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Oetoriya oetoriya daridiridara du~
Oetoriya oetoriya ddaribiriddaradu~

HeeYeon tercekat dan menyadari kalau HP nya lah yang berbunyi. HeeYeon segera memungut HP nya dari atas meja.

“Yoboseyo?” HeeYeon mendengar suara lembut namja yang menelpon.

“Taemin-ah. Odiya? Aku sudah menunggumu di lobi apartemen mu.”

Aku tercekat ketika malam minggu tahu-tahu Taemin menelpon ku dan ternyata dia sudah duduk manis di lobi ruang tunggu Apartemen. Aku pun langsung turun kebawah menjemput Taemin dan mengajaknya untuk masuk ke dalam Apartemen ku.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul, sampailah kami pada pembicaraan yang sesungguhnya.

“HeeYeon, miane karena aku pernah menolak cintamu,” Taemin membuka pembicaraa pribadi kami dengan wajah serius.

“Oh, gwenchana. Sebenarnya aku juga nggak butuh jawaban kamu waktu itu kok. Yang penting kamu tahu kalau aku suka sama kamu. Itu saja sudah cukup. Aku nggak berharap terlalu muluk dari kamu, kok,” jawaban ku diplomatis.

“Gimana kalau sekarang justru aku yang berharap terlalu muluk sama kamu?” tanya Taemin kembali.

“Mwo? Maksud kamu?”

Taemin mengambil kedua tanganku.

“Ternyata aku juga mencintai kamu, HeeYeon. Miane kalo aku pernah salah menjawab pertanyaan kamu waktu itu.”

Oh my God… Oh my God…
Ini benar-benar sebuah anugrah. Aku nyaris tak mempercayai pendengaranku sendiri. Semoga ini bukan mimpi.

Taemin mengambil kedua tangan HeeYeon, menarik lengannya. Suasana nya membeku begitu Taemin menatap HeeYeon dengan matanya yang teduh. Tangannya menyambut kepala HeeYeon, dan kemudian menyambut bibirnya.

“Nan neul saranghae HeeYeon-ssi” ucap Taemin setelah mencium lembut bibir HeeYeon.

DEG! HeeYeon tercekat. Otaknya membeku tidak bias berfikir saat itu juga.
HeeYeon mendekap mulutnya, aku memeleh ucapnya dalam batin.

“Taemin-ssi, tunggu sebentar ya. Aku akan membuatkan mu minum.” HeeYeon mencoba mengalihkan fikirannya yang tak sanggup lagi berfikir karena rasa senanngnya yang berlipat ganda.

“Ne!” jawab Taemin singkat.

“Ini, minumlah dulu.” Kata HeeYeon sambil menyerahkan jus Jeruk.

“Ne, gomawo HeeYeon-ssi.” Kata Taemin sambil meminum jus Jeruk lalu tanpa sengaja Jus itu tumpah ke pakaiananya.

“Aigooo…” keluh Taemin sambil membersihkan bajunya yang terkena tumpahan jus yang ia minum.

“Yak, Taemin… Baju mu kotor dan basah terkena jus.” HeeYeon panik melihat tumpahan jus yang mengenai baju Taemin.

“Boleh aku ke kamar mandi untuk membersihkan ini?” tanya Taemin sambil menujuk ke noda jus yang terdapat pada bajunya.

“Ah, Ne! Silahkan.” Jawab HeeYeon.

Taemin masuk ke toilet untuk membersihkan noda yang terdapat pada bajunya, sementara itu HeeYeon yang panik membuka lemarinya dan mencari-cari apakah ada baju yang cocok untuk dikenakan Taemin.

Taemin keluar dari toilet dengan bertelanjang dada.

“HeeYeon, apakah kamu punya baju ganti untuk ku?” tanya Taemin penuh harap.

“Ah mian Taemin-ssi, aku nggak punya baju namja. Dan semua bajuku bentuk dan motifnya terlalu feminim.” Jawab HeeYeon.

“Bagaimana kalo aku mencucinya dan kau bisa menunggunya sampai kering.” HeeYeon melanjutkan ucapannya.

“OK, baiklah.” Dengan cekatan Taemin menyetujui saran HeeYeon.

Tanpa pikir panjang HeeYeon pun bergegas mencuci baju Taemin di Washtafel (bener gak tulisannya?).
Setelah selesai mencucinya, HeeYeon mengeringkan baju Taemin di mesin pengering, sambil menunggu baju Taemin kering HeeYeon kembali duduk di sofa menemani Taemin yang terlihat sedang kedinginan. HeeYeon terlihat gugup karena melihat Taemin yang bertelanjang dada dihadapannya, akhirnya ia mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Taemin dengan selimut miliknya.

Saat HeeYeon sedang membalutkan selimut ditubuh Taemin, Taemin mendekati HeeYeon dan langsung mencium HeeYeon dengan penuh cinta dan kelembutan.

“Gomawoyo HeeYeon…” Ucap Taemin dan kembali menempelkan bibirnya, tapi kemudian lidah Taemin merasa tidak puas dan ingin mencoba bermain. Sehingga lidahnya berusaha menerobos masuk ke mulut HeeYeon.

HeeYeon hendak berontak dengan mengunci mulutnya rapat-rapat, namun lumatan bibir Taemin membuat HeeYeon tergoda dan ikut membuka mulutnya sehingga membiarkan lidah Taemin menerobos masuk kealam mulutnya. Menyodok pelan rongga mulutnya, dan memainkah lidah HeeYeon yang hanya diam dan pasrah atas tindakan Taemin.

Akhirnya HeeYeon mencoba membalas karena ia tidak ingin membuang kesempatan ini. Heeyeon begitu menikmatinya dan tanpa disadari Heeyeon mendorong tubuh Taemin hingga mereka berdua terjatuh di sofa dan tubuh HeeYeon pun menindih tubuh Taemin.

Mereka melepaskan ciuman mereka dan menatap satu sama lain.

“Apakah kita akan melakukannya sekarang?” tanya Taemin.

HeeYeon tak menjawab hanya tersenyum kecil dan mengangguk sambil menatap kearah buah dadanya yang tidak sengaja terpegang oleh Taemin saat terjatuh tadi.

“Ouh… Mianhae!” Jawab Taemin sambil tersenyum dan meremas pelan payudara HeeYeon yang masih tertutup rapat oleh baju yang HeeYeon kenakan.

“Buka bajumu, Heeyeon.” pinta Taemin sambil membuang selimut yang membalut tubuhnya kesembarang tempat.

HeeYeon bangkit dari posisinya dan membuka kaosnya, terlihat tangktop putihnya yang juga masih melindungi tubuh bagian atasnya kemudian ia pun melanjutkan membuka tanktop tersebut hingga kini ia hanya memakai bra.

Taemin menidurkan Heeyeon kembali ke sofa dan tangan Taemin mulai menjalar ke dada HeeYeon dan menuju punggung HeeYeon untuk melepaskan ikatan bra nya. Ciumannya pun beralih turun ke leher, mengisapnya lama dan memberikan tanda kiss mark, lengan nya sudah menjalar menyambar meremas remas dada HeeYeon.

Taemin tersenyum nakal melihat HeeYeon yang terlihat mulai menikmatinya. Lalu, ciumannya turuh hingga ke buah dada HeeYeon. Taemin pun meninggalkan kissmark disana, lalu mulutnya bergerak mencari puting Heeyeon. Taemin pun langsung menggigitnya, mengulumnya, sambil meberikan sedikit saliva di putingnya dan tangan kananya sibuk meremas dada Heeyeon yang satu lagi. Taemin terus melakukan itu, sampai-sampai HeeYeon meracau tidak jelas.

”Ouh.. Ah.. Ah.. Taemin-ssi…” rancu Heeyeon.

Taemin terus melakukan itu dan ciumannya turun sampai ke perut HeeYeon. Dijilatnya pusar HeeYeon sehingga membuat HeeYeon merasa geli. Taemin bangkit dan membuka celana jeans, boxer, dan celana dalamnya.

”Ah, Taemin!” HeeYeon menjerit pelan ketika melihat junior Taemin yang sudah tegang dihadapannya.

”Mwo? Sini aku bukakan celanamu.” Taemin menggodanya dengan mengedipkan matanya.

”Ah, tidak! Aku buka sendiri saja.” jawab HeeYeon sambil membuka celana pendeknya dan underwearnya.

Sekarang mereka sudah sama-sama telanjang. Taemin langsung menghantam bibir Heeyeon dan melumatnya dengan penuh sengamat, begitu juga dengan Heeyeon yang membalas ciumannya.

Taemin melanjutkan ciuman panasnya, turun dari telinga, ke bibir, dan turun terus sampai di payudara HeeYeon. Taemin menciuminya, menjilatinya, dan menggigit pelan puting Heeyeon.

”Ahh.. Taemin..” erang HeeYeon, membuat Taemin semakin bersemangat mengulum dan memainkan payudara HeeYeon.

Tangan Taemin pun tidak tinggal diam. Tangannya meremas pelan payudara Heeyeon dan memijatnya pelan sehingga membuat Heeyeon kembali mendesah. Taemin pun semakin tergoda.

Taemin melepaskan payudara HeeYeon dan menurunkan badannya kemudian membuka selangkangan paha Soohye lebar-lebar.

Taemin mendekatkan wajahnya ke vagina Heeyeon yang mulai membasah.

“Ahhhhhh! Taemin-ahh, “ Heeyeon mengerang, meremas sprei putih nya ketika satu jari Taemin masuk ke dalam vaginanya.

Taemin hanya tersenyum kecil dan dimasukannya 3 jari sekaligus ke dalam lobang vagina Heeyeon dan langsung sekejap membuat HeeYeon memejamkan matanya dan meremas kuat rambut Taemin.

Taemin mengaduk-aduk vagina HeeYeon. Vagina HeeYeon berkedut dan mengeluarkan sperma serta sedikit bercak darah dari selaput virginnya yang robek.

”Taemin-ahh, sakit…. Aku tidak kuat.” Rengek Heeyeon yang merasakan sakit yang luar biasa perih.

”Tidak apa, itu karena selaput darah mu robek. Tapi, kalau kau kesakitan kita tidak usah lanjutkan lagi.” jawab Taemin.

“Lanjutkan saja Taemin.” Pinta HeeYeon.

Baru kepala penisnya saja yang masuk cukup membuat Heeyeon kembali mengerang keras.
Akhirnya junior Taemin tertanam sempurna di lubang vagina HeeYeon, Taemin mengambil nafas panjang dan mulai menggerakkan pinggulnya.

Taemin mulai memaju-mundurkan juniornya yang berkedut di dalam lubang vagina Heeyeon membuat seluruh badan HeeYeon terguncang. Buah dada Heeyeon pun kembali di kulum oleh Taemin dan diremas pelan sambil juniornya terus beradu dengan vagina Heeyeon.

Taemin buru-buru menarik penis nya keluar saat ia merasa sepertia ada yang ingin menyebur keluar, dan dia pun mengeluarkan spermanya di luar. Mereka berdua terengah, Heeyeon memandang wajah Taemin yang hanya setengah senti di depan wajah nya. Rambut nya basah , keringat mengalir dari hidung lurusnya. Bibirnya tampak lebih merah dari biasanya .

”Saranghae, Lee HeeYeon…” ucap Taemin sambil mengecup bibir HeeYeon sekilas.

”Nado saranghae, Lee Taemin…” jawab HeeYeon.

”Aku lelah, dan mengantuk.” lanjut HeeYeon sambil mengucek matanya dan terlihat begitu lemas.

Taemin langsung membopong tubuh HeeYeon ke kasur dan memungut selimut yang ia lemparkan lalu menyelimuti tubuh mereka berdua dan tidur.
—————————

Lulus dari Namsan High School aku memutuskan melanjutkan di Seoul University sementara Taemin tetap melanjutkan di Namsan University.
Sejak pindah aku dan Taemin memang jarang bertemu karena jadwal kami kami yang sama-sama padat. Saking sibuknya kami hanya bertemu sebulan sekali, belum lagi jarak kami yang cukup jauh.

Sudah satu tahun aku berpacaran dengan Taemin, dan besok adalah 1st Anniversary kita. Aku ingin membuat kejutan padanya.

Drrrt… drrrtttt…
HP ku bergetar, ada sms masuk dari Taemin.

FROM: TAEMIN
HeeYeon, mianhae… Jeongmal mianhae.. aku ingin kita putus.

HeeYeon tersentak membaca sms yang Taemin kirim dengan mata yang terbelalak.

TO: TAEMIN
PUTUS? Waeyo kita musti putus?! Jangan bercanda!

FROM: TAEMIN
Aku rasa hubungan kita mulai renggang sejak kita LDR.

TO: TAEMIN
Mwo? Apa salahku padamu, Taemin-ssi?

FROM: TAEMIN
Kita sudah lama menjalin hubungan tapi aku rasa aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita.

TO: TAEMIN
Apakah ada Yeoja yang kau sukai disana, Taemin?

Tanyaku penuh curiga d isms yang ku kirimkan.

FROM TAEMIN
Ne, ada Yeoja yang aku suka juga disini..
Aku sungguh-sungguh minta maaf HeeYeon. Mianhae…
Good Bye, Lee HeeYeon.

DEG! Aku susah bernafas setelah menerima sms dari Taemin. HP ku terjatuh karena tanganku terasa lemas seketika dan airmatakupun jatuh dengan sendirinya. Kalut, seperti sebuah petir yang menyambar dada ku, itulah perasaan ku saat ini.

Aku langsung mengambil buku diary ku dan menuliskan perasaan ku saat ini.

Dear diary,
Apa salahku pada Taemin, kenapa dia begitu tega mengkhianati cintaku yang begitu tulus padanya. Aku benar-benar tidak percaya, marah, aku benci Taemin, aku benar-benar membenci mu Lee Taemin!!!
Aku harap aku tidak akan bertemu dengan mu lagi dengannya. Aku sudah memberikan seluruh hidupku hanya untuk mencintainya tapi ini balasan dari Taemin, aku sangat kecewa dan membencinya.
Semoga dia menghilang untuk selama-lamanya!
***********************

Keesokan harinya HeeYeon mencoba berfikir tenang dan memutuskan untuk menemui Taemin dan menanyakan langsung padanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa tiba-tiba Taemin minta putus? Otak HeeYeon terus berfikir dan dihujami berbagai macam pertanyaa oleh dirinya sendiri.

Sesampainya di Namsa University HeeYeon tersentak dengan kabar yang dikatakan oleh teman sekelas Taemin.

Taemin mengalami kecelakaan saat ia sedang mengendarai mobilnya, ia ditabrak oleh sebuah truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Taemin luka parah hingga nyawanya tak mampu lagi untuk diselamatkan.

Sebelumnya Taemin bilang padaku ia ingin memberikan mu kejutan HeeYeon, ia ingin membelikan hadiah padamu untuk merayakan 1st Anniversary kalian namun na’as telah menimpa Taemin. Kecelakaan itu terjadi di depan sebuah toko barang antik dan ia pun meninggal seketika di depan toko barang antik itu sebelum sempat dilarikan kerumah sakit.

—–THE END—–

A/N: The Diary akan Author buat menjadi berseri, jadi dengan berbagai macam judul dan dengan cerita yang berbeda. Semoga readers suka, gomawo yang udah mau baca and ninggalin jejak alias Comment ^_^
Tapi kalo tanggapan dari para readers sedikit, author anggap FF ini tidak menarik dan author rasa tidak perlu melanjutkan seri berikutnya ^^p

15 Tanggapan to “The Diary [The Magic of Love]”

  1. hwangri Mei 30, 2011 pada 2:02 pm #

    Hmmm. . . .
    Kaya model death note ya author.
    Bagus ko. Kasian bgd tuh Taemin. . .
    Lanjut thor!

  2. Lereen Mei 30, 2011 pada 2:33 pm #

    Kasian taeminniee~
    Padahal mw buat party, eh tw2 kecelakaan~
    Lanjut ya 😀

  3. holikaholika Mei 30, 2011 pada 10:55 pm #

    Ihh bagus ceritanya thor, tapi serem juga tuh buku.
    Taeminnie ku meninggal, andwae~

  4. Rismala dewy Mei 31, 2011 pada 4:50 am #

    Hehe in kn u d post d koreannc, tp bgus lg d post lg d d blog in, in awal ny mrip flm berbie, trz ksni ny deat note, haha… Tp kren koq. Trzin dunk, taemin ny hdupin kmbli, haha. Mang bza… Klo g diary ny d bkar kya “‘L”

  5. Chaesung Mei 31, 2011 pada 1:16 pm #

    Kasian bgt taemin . .
    Tpi hrus.y cinta g blh dpksa dnk ? 😐

  6. ndess_ Juni 1, 2011 pada 3:54 pm #

    keren 😀

  7. jonkeylover Juni 3, 2011 pada 9:03 am #

    Admin, ini kalo dibaca via web tulisannya gak jelas karna kena baground blog nya…

    FF nya keren thor…

  8. olenalina Juni 3, 2011 pada 9:08 am #

    Wah..wah… Keren, tapi serem thor..

  9. taemtaem Juni 6, 2011 pada 12:34 pm #

    wesss parah bgt taemin
    ahahah
    heeyeon gampang emosi, kalau aja heeyeon bisa berfikir dengan jernih dulu mungkin taemin gak kan mati

  10. sungkyulin Juni 12, 2011 pada 2:58 am #

    kren author..
    Dtunggu lanjutannya..

  11. sungkyulin Juni 12, 2011 pada 2:59 am #

    kren author..
    Dtunggu lanjutan’a yah..

  12. nizaura ELF Juni 14, 2011 pada 12:53 pm #

    Wah serem ah ama heeyeon..sebel dikit lgsg nulis dibuku diary..eh bsoknya mati ._. *inget death note*
    keren2..agak ragu pas mw bca ada “NC21″tp akhirnya baca jg meski q skip bag itu2 nya hahaha xD

  13. nunnarhea Juni 17, 2011 pada 7:11 am #

    Ew nh ff ngena bgt, sad na dpt, romance na dpt, angst na dpt. Haha taemin na msa mati sh. Bwt sequel seri ini dg tp msh dgn tk0h utma wnta yg sma. Pzt lbh seru lg 😉

  14. kazamasoneGABRIEL_LUCIFER Juni 18, 2011 pada 9:56 am #

    Uwaaa!!
    Critanya kaya Death Note
    hahahaha
    bgs thor!! Daebakk
    sring” bkin NC yaa..kalo bisa 1 hr 2 kali(obat kalii)
    hahaha
    author hwaiting!!! 😀

  15. ichashineeforever Juli 1, 2011 pada 11:05 am #

    bagus bgt ffx chingu….
    aq psti nysel bgt sdh nulis kyak gtu, ampe taemin mati…
    padahal dia cuma mw ksih kejutan aja
    ToT

Tinggalkan Balasan ke hwangri Batalkan balasan