Dad’s Prohibition

3 Apr

Title :: Dad’s Prohibition
Author :: Han Hyo Hee as @hyohee486
Genre :: Romance, Family
Rating :: NC-17 or 21 (*??*)
Main Cast ::
• Park Hyo Seo as YOU
• Lee Hyuk Jae as Eunhyuk
Other Cast ::
• Park Jung Soo as Leeteuk
• Park Yoonhae
Nb :: Hweh!! Mianhae FF-FF yang lain belum aku kelarin. Masalahnya ::
1. Bang Eunhyuk, mau ultah. Jadi, aku mau bikin FF buat hadiahnya. Biarpun Bang Eunhyuk nggak baca. Nggak papa deh. # meratap
2. Flashdiskku masih ditempat temen. Jadi harus sabar dulu sampek dikembaliin.
Apa lagi ya? Hehehe… nggak ada. Oiya! Yang nggak minat NC-an. Bagian itunya di skip aja. ^_^ Dari pada banyak curcol, bikin reader kesel, langsung aja deh. ^^
~HAPPY READING~
*Park Hyo Seo-POV*
@Seoul, 30 Juni 2014
“ Bagaimana kalau sekolah di Jerman?” tanya Appaku menimbang-nimbang.
“ Mwoya!!” pekikku kaget seakan tersambar petir.
“ Wae? Nilaimu bagus, dan kau juga pernah belajar bahasa Jerman kan? Lagi pula SMA disana gratis. Lebih murah dari pada disini. Fasilitasnya juga lebih bagus. Nanti setelah lulus SMA baru kau sekolah disini. Oh tidak! Jepang saja!” kata Appa sambil membalik-balik lembar raporku.
“ Hah!” aku tambah tersentak. Petir kali ini menyambarku dengan kuat arus yang lebih besar. “ Kenapa jauh sekali, Appa? Kau mau membuangku, ya? Heh!” dengusku kesal.
“ Aniy. Ini demi penghematan,” ucap Appa tegas.
“ Ta-tapi Appa! Bagaimana dengan Hyukjae? Aku tak ingin berpisah dengannya. Aku tidak mau, Appa! Jebal… jangan pelit-pelit dengan anakmu sendiri,” rengekku memelas. Kutarik-tarik lengan kekarnya.
“ Haish! Namja itu lagi! Sudah kubilang jauhi dia!” bentak Appa sambil menyibakkan lengannya dengan kasar.
Lagi-lagi aku tersentak. Tapi aku hanya diam membisu dengan perlakuan Appa tadi. Appaku ini memang menentang dan tidak merestui hubunganku dengan Eunhyuk. Oh, bukan hanya tidak merestui. Tapi begitu amat sangat super duper menentang. Dan aku pikir, dia membenci Eunhyuk. Mungkinkah sekolah di Jerman ini merupakan akal-akalannya untuk menjauhkanku dengan Eunhyuk?
Appa! Kau tidak adil! Sangat tidak adil dan kejam terhadap anakmu sendiri. Anakmu, anak gadis semata wayangmu. Kenapa hanya karena Eunhyuk adalah anak dari saingan bisnismu, aku yang tidak ada sangkut pautnya dengan itu harus ikut terseret ke lingkaran setan itu. Appa!! Aku anakmu! Anakmu!! Bukan karyawanmu!
Aku pun perlahan bangkit dan berlutut didepan Appa yang duduk di sofa.
“ Appa… Jebal… Aku ingin tetap tinggal… Biarkan aku tinggal, Appa… Jebal…” pintaku dengan nada merintih karena menahan cairan bening yang hendak mengalir dipipiku.
Appa terdiam sejenak. Mimik wajahnya tampak sedang berpikir. Akankah Appa tersentuh? Mungkinkah seorang Park Jung Soo akan merubah keputusannya setelah anaknya berlutut untuk memohon? Aku ragu.
“ Aniyo! Tidak akan! Kau kira aku akan tersanjung? Heh!” ucap Appa dengan nada menghardik.
Sudah kuduga! Eomma!! Aku membutuhkanmu! Untuk saat seperti ini, Appa benar-benar berbeda. Sejak kau pergi, Eomma. Sejak kau meninggalkan kami. Tepatnya meninggalkanku…
“ Kau akan ke Jerman! Besok! Appa sudah persiapkan semuanya. Dan tidak ada yang bisa menentangku! Jangan main-main denganku, HyoSeo-ah! Aku tidak segan-segan melukai Hyukjae sialan itu, kalau kau tidak menurut pada Appamu ini! Bahkan menyiksamu lebih kejam dari itu sangat mudah bagiku,” ancam Appa dengan bengisnya.
Appa bangkit dari sofa dan meninggalkanku begitu saja. Tak lupa ia melemparkan raporku ditangannya dengan kasar. Bidikkannya tepat mengenai kepalaku. Aku terhenyak menahan amarahku. Kurasakan mataku mulai panas dan napasku naik turun tak beraturan. Eomma!! Suamimu itu, yang kini menjadi Appaku, dia membuat sebuah keputusan jalan hidup anaknya tanpa sepengatuhan aku yang bernotabene anaknya. Mungkinkah, aku anaknya? Atau mainannya?
“ Arra! Arra! Bahkan itu yang terjadi pada Eomma!!” teriakku dengan bulir air mata yang mengalir dipipi.
Eomma… Hatiku nyilu. Appa, Eom! Appa nappa. Jeongmal nappa. Akankah Eomma membelaku kalau Eomma disini? Akankah Eomma merestui hubunganku dengan Eunhyuk? Aku benci alur hidup seperti ini! (*Hyoseo lirik author sinis. Udah deh! Ini kehendak author! Cepet lanjutin peran elu! Reader dah nunggu tuh!*)
Eomma… Aku tak ingin kehilangan Eunhyuk setelah aku kehilangan kau, Eom! Aku juga tak ingin melihatnya terluka, seperti melihatmu terluka. Itu amat menyakitkan. Eomma… Aku merindukanmu. Sangat amat merindukanmu. Apakah kau merindukanku disana, Eom?
***
“ Aku ingin bertemu denganmu,” kataku sambil terisak.
“ Mwo? Sekarang sudah malam, Jagiy! Besok saja,” suara diseberang sana terdengar keberatan.
“ Jebal… Ini penting,” kataku memaksa.
“ Baiklah, katakan ditelpon saja. Aku akan mendengarkan.”
“ Apakah kau sudah tak mencintaiku? Sampai-sampai kau tak ingin bertemu denganku disaat-saat yang genting ini?” kataku dengan nada menggugat.
“ Aniyo! Bukan begitu! Ne. Okay! Dimana?” tanya suara itu akhirnya mengalah.
“ Temui aku di makam tempat biasa aku kesana,” kataku memberi konfirmasi.
“ Mwo!! Kenapa harus makam? Malam-malam lagi!” pekik suara itu.
“ Tidak usah berteriak. Mau tidak? Kalau tidak aku akan datang sendiri,” ancamku.
“ Andwae! Arra, arra! Aku jemput ke rumahmu sebentar lagi.”
“ Andwae. Kita ketemu di minimarket dekat rumahku saja. Arraso?”
“ Ne, ne…” jawab suara itu dengan nada malas.
Kututup telpon dan melemparkan handphoneku ke ranjang merahku. Aku segera mencuci mukaku, berdandan dan keluar kamar dengan mengendap-endap. Kuturuni tangga dengan hati-hati. Dan saat hendak membuka pintu…
“ Hyoseo-ah!” teriak seseorang.
Aish! Appa! Bagaimana ini??
Aku pun berbalik dengan takut-takut dan melihat Appa sudah berdiri melipat kedua tangannya di dadanya. Ia menatapku dengan tatapan seakan mau membunuh.
“ Mau kemana?” tanya Appa tajam.
“ Ah.. anu… itu… mau beli… anu… pembalut,” jawabku gugup. Entah dari mana aku bisa menjawab dengan jawaban aneh itu.
“ Oh. Baiklah, hati-hati. Perlu diantar?” tanya Appa yang kini berubah menjadi hangat. Senyumnya terkembang di sudut bibirnya dan menampakkan lesung pipinya yang mempermanis senyuman Appa.
Ah, Eomma. Aku tahu kenapa kau bisa jatuh cinta pada Appa. Appa sangat manis, walaupun umurnya sekarang sudah berkepala 4. Sesungguhnya hati Appa juga hangat, hanya saja aku benci sisi lain Appa yang keras kepala dengan keputusannya. Dan kau pasti tahu, Eomma. Aku beruntung karena aku mewarisi lesung pipinya. Tapi, aku teringat kata Appa bahwa aku mewarisi mata indahmu. Eomma tapi aku tak sepenuhnya beruntung jika cinta pertamaku dan cinta yang akan terus melekat di hatiku harus terenggut dengan segala upaya Appa yang menjauhkanku dengan Eunhyuk. Antara beruntung dan tidak.
“ Ah.. Aniyo,” jawabku singkat sembari membalas senyumnya.
“ Bawa payung! Diluar hujan,” pekik Appa saat aku hendak memutar slot pintu.
“ Oh. Arraso, gomawo Appa.”
Aku pun mengambil mantel kuning yang tersampir digantungan mantel dan juga payung yang terletak didalam guci di dekat pintu. Cepat-cepat kupakai mantel itu dan membuka pintu sambil menenteng payung merah ditanganku.
Ternyata benar apa kata Appa. Diluar hujan amat deras. Dingin pun menusuk tulang. Namun, aku harus menemuinya. Untuk yang terakhir kalinya sebelum aku ke Jerman.
Kuteguhkan hatiku saat mendengar petir yang menyambar-nyambar. Sedikit rasa ragu berkecambuk dibenakku. Tapi kapan lagi aku bisa menemuinya kalau tidak sekarang? Besok? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Windu depan? Abad depan? Impossible.
Aku pun mengembangkan payung merahku dan berjalan menyusuri taman menuju gerbang. Membukanya perlahan dan betapa terkejut dengan sosok yang telah berdiri di depan gerbang dengan tubuh yang basah kuyub.
“ Hyukjae-ah?” gumamku dengan mata terbelalak.
“ Jagiy, minimarket tutup.” kata Eunhyuk sambil nyengir polos.
“ Mwo? Aish! Kenapa kau hujan-hujanan?” tanyaku sambil mengusap-ngusap rambutnya yang basah. Payungku kusodorkan padanya agar ia tak kehujanan lagi.
“ Aku sangat khawatir padamu,” jelasnya dengan bibir yang bergetar. Giginya bergeletuk menandakan bahwa dia kedinginan. Tangannya pun terlipat didepan dada bidangnya.
“ Aigoo! Kau kedinginan, Jagiy! Ayo kita pergi.”
Aku meraih tangannya dan mengarahkannya agar menggunakan payung merahku. Aku memeluknya sesaat dan melihat senyum yang tersungging dibibir lebarnya.
“ Ah… Aniyo. Kau saja,” katanya hendak menolak payung pemberianku.
“ Andwae! Kau sudah kedinginan seperti itu, masih saja mau hujan-hujanan? Sebaiknya kau pulang saja. Aku takut kau sakit. Aku bisa ke makam sendiri,” kataku basa-basi. Sesungguhnya aku tak ingin dia pulang, tapi tak ingin dia sakit juga. Tapi untuk berteduh dirumahku itu sangat tidak mungkin.
“ Andwae! Aku tak bisa membiarkan seorang yeoja ke makam saat malam-malam dengan cuaca buruk seperti ini sendirian. Apalagi dia yeojachinguku yang amat aku cintai. Aku tidak akan tega,” ucapnya dengan penuh perhatian.
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya itu. Sudah kuduga. Dia tidak akan membiarkanku sendirian. Eomma! Aku benar-benar tidak mau kehilangan dia. Eunhyuk adalah permataku. Seperti namanya, permata yang membiaskan cahaya cintanya untukku. Aku beruntung, Eomma! Beruntung punya namja chingu seperti dia. Tapi lagi-lagi aku diantara beruntung dan tidak. Haruskah aku melepaskannya, Eomma? Demi keegoisan Appa?
Kami berjalan perlahan menahan dinginnya malam disertai hujan yang mengguyur kami. Eunhyuk meringkap sambil memegangi payung merahku dan berjalan menyamaiku perlahan. Kuamati wajahnya yang mulai pucat dan bibirnya yang masih bergetar dengan gemelutkan giginya membuatku khawatir.
“ Gwencana?” tanyaku.
“ Mwo? Ne. Gwencana,” jawabnya sambil tersenyum tulus.
Setibanya dimakam, aku pun memberi hormat dan berdoa di makam Eomma.
“ Eomma, maafkan aku kalau aku tak membawa apa-apa. Mungkin ini terakhir aku menghadap Eomma. Aku akan merindukanmu Eomma. Eomma, suatu saat aku pasti kembali dan menemuimu lagi. Eomma, kau selalu dibenakku,” batinku sambil menatapi batu nisan dengan nama “ Park Yoonhae” tertera disana.
“ Jagiy? Sudah selesai?” tanya Eunhyuk saat mendapatiku sedang melamun menatapi makam Eomma.
“ Ha? Oh. Ne,” kataku lalu menghampirinya yang semakin kedinginan.
Tubuh Eunhyuk bergetar, kulihat jari-jari tangannya mulai mengeriput. Wajahnya semakin pucat. Hujan pun tak henti-hentinya memperburuk kondisi. Hujan semakin lebat dan petir semakin menggelegar dimana-mana. Ditambah suasana makam yang gelap gulita. Hanya ada penerangan senter yang aku bawa.
“ Akan aku antar kau pulang,” kataku saat kami berjalan hendak meninggalkan makam.
“ Aniy! Tidak usah. Harusnya kan, seorang namja yang mengantarkan yeojanya pulang,” ucapnya polos disertai suaranya yang bergetar menahan dingin.
“ Jinja? Dengan kondisimu yang seperti ini? Lagi pula aku tidak ingin pulang.”
“ Lalu? Kau mau kemana?” tanya Eunhyuk heran.
“ Molla. Aku akan mengantarkanmu pulang,” jawabku mantap.
“ Tidak perlu. Nanti Park Saengnim mencarimu.” Aku menatapnya nanar. Tiba-tiba terpintas dipikiranku tentang kepindahanku ke Jerman besok.
“ Aniy! Orang tuamu dirumah?”
“ Aniyo! Mereka pergi ke Jerman. Urusan bisnis,” jawabnya gemetar.
Bagus! Aku akan menceritakan semuanya padanya. Tanpa ada yang mengganggu. Tapi kenapa aku mendengar kata Jerman lagi? Tak bisakah yang lain?
“ Aku akan ceritakan sesuatu. Tapi nanti, dirumahmu saja,” kataku dingin.
“ Mwo? Kenapa tidak sekarang?” tanya Eunhyuk heran.
“ Ppali!!” pekikku tak menjawab pertanyaannya. Aku berlari mendahuluinya.
***
Setibanya dirumah Eunhyuk, ia mempersilahkan aku duduk di sofa ruang tamunya. Ia memintaku menunggu sedangkan dia hendak masuk kamarnya.
“ Jagiy, jangan tinggalkan aku sendiri. Aku takut!” pekikku saat Eunhyuk hendak meninggalkanku sendiri.
“ Waeyo? Tidak ada hantu disini!” jawab Eunhyuk saat menoleh.
“ Tapi aku takut,” rengekku.
Sesuatu fakta tentang diriku adalah aku takut ditinggal sendirian saat malam-malam dicuaca buruk. Kecuali saat aku sedang kalut dengan perasaanku sendiri. Ini disebabkan karena hobbyku menonton film horror. Aku dan Eunhyuk sangat suka menonton film bersama. Tiap minggu kami pasti paling tidak menonton 1 film. Dan yang paling lucu, setiap kali kami mau nonton film aku dan Eunhyuk selalu bertengkar tentang mau nonton film apa. Seandainya jika tidak ada tentangan dari Appaku, pasti sudah setiap hari kami menonton film. Tapi tak dinyana bahwa aku harus menelan bulat-bulat khayalanku menonton film tiap hari dengan Eunhyuk. Aku rasa khayalanku terlalu tinggi dan jauh dari kenyataan.
Dan ada sesuatu dari laptop Eunhyuk yang membuatku penasaran. Ada salah satu data yang berisi 1 GB yang sengaja di password olehnya. Dan pernah suatu ketika aku bertanya padanya, tapi yang aku dapati malah rebutan darinya. Laptopnya langsung direbut dari tanganku.
“ Ah… baiklah. Tunggu di kamarku saja,” kata Eunhyuk mengalah.
Aku pun dengan cerianya mengikuti langkah Eunhyuk menunjukkan kamarnya.
“ Kau tunggu disini dulu, ya. Aku mau mandi dulu,” katanya lalu masuk ke sebuah pintu.
“ Ne,” jawabku pelan.
Sementara Eunhyuk di kamar mandi, aku pun curi-curi kesempatan. Aku amati lekat-lekat tiap sudut kamarnya dengan mata elangku. Aku cari benda hitam kotak yang disebut laptop itu. Dan… Tereng! Aku menemukannya diatas lemari. Omo! Apa yang dia lakukan? Saking takutnya hilang, kah hingga laptop itu tergeletak disana?
Aku pun mengangkat kursi perlahan, meminimalisir bunyi yang aku buat agar Eunhyuk tak curiga. Aku naik ke atas kursi itu untuk meraih laptop hitam miliknya itu. Dapat! Aku pun langsung menghambur ke ranjangnya. Aku buka laptop hitam itu dan menyalakannya. Seperti biasa. Kebiasaan Eunhyuk adalah mensilent laptopnya. Jadi kalau ia menghidupkannya tidak akan menimbulkan suara. Dan itu sangat membantuku untuk menjalankan aksi ini. Hehehe… #ketawa evil.
Setelah laptopnya menyala, aku buka data-data dan file-filenya. Dan dengan mudah aku menemukan data itu. Data misterius. Argh! Aku benci yang satu ini! Kenapa semua password yang aku coba tidak mempan? Bahkan aku telah mencoba semua kemungkinan yang ada di kepalaku.
“ Heh, kau sedang apa!” tegur suara dari belakangku.
Deg! Omona! Aku ketahuan! Aku pun menoleh dengan takut-takut kebelakang. Eunhyuk sudah berdiri dengan tangan terlipat dan tampang heran terlukis jelas di wajahnya. Aku langsung bangkit dan gelagapan.
“ A-a-a-aniyo! Ne-nega…” kataku gagap.
“ Ow… mau buka data rahasia ya?” goda Eunhyuk sambil nyengir-nyengir.
“ A-aniyo,” elakku.
“ Kau ingin tahu, Jagiy?” tanya Eunhyuk sok misterius. Aku hanya mengangguk lemah.
“ Tapi kau harus melakukan sesuatu dulu sebelum mengetahuinya,” tawarnya samba cengar-cengir.
“ Mwoya?”
“ Aku ingin memilikimu seutuhnya,” ucap Eunhyuk sambil menjilat bibir atasnya dengan nafsu yang terpancar dari gerakan dan kerlingannya. Aku bergidik ngeri.
“ Bukankah kau sudah memilikiku?” tanyaku bingung. (*sok polos lu!*)
“ Aku ingin lebih,” kata Eunhyuk langsung menubrukku dan menempelkan bibirnya di bibirku.
*Park Hyo Seo-POV end*
*YOU-POV*
“ Kyaa!” pekikmu kaget.
Tapi terlambat. Bibir mungilmu sudah menempel tepat dibibir lebarnya. Dilumatnya bibirmu perlahan-lahan tapi pasti. Matamu membelalak kaget menatap wajah Eunhyuk yang sangat dekat dengan wajahmu. Kau bisa melihat mata Eunhyuk yang terpejam saat ia melumat bibirmu yang masih mengatup.
Eunhyuk pun menjilat bibirmu seakan minta celah. Dan kau pun mulai membuka mulutmu pelan, namun langsung di service Eunhyuk. Lidahnya langsung masuk dan merogohi rongga mulutmu. Disapanya lidahmu yang masih diam dan diabsennya gigimu satu per satu. Disedotnya bibir bawah dan juga atasmu. Ciumannya semakin detik semakin ganas, membuatmu lama-kelamaan ikut mengembangi permainannya. Lidah kalian bertautan. Disedotnya lidahmu dan begitu juga sebaliknya. Kau sedot lidah Eunhyuk. Hingga saliva kalian menyatu dan tercampur. Bahkan saling bertukar.
“ Eump… Hmpt…” desahmu dan Eunhyuk disela-sela ciuman kalian.
Setelah lama berciuman, kau rasakan bibirmu panas. Tiba-tiba ciuman Eunhyuk turun kedagumu dan turun lagi ke leher jenjangmu. Ia menciumi lehermu dengan ganas dan meninggalkan kissmark dimana-mana.
“ Ah…. Ukh…” desahmu menikmati sentuhan Eunhyuk dilehermu.
Tangan Eunhyuk tak tinggal diam. Tangan kirinya menyangga punggungmu dan tangan kanannya meremas dada sintalmu dengan gemas. Gerakan memutar, mengocok, meremas, dll. Dilakukannya untuk memainkan dadamu. Tidak hanya itu, ia juga mengelus-elus bagian tengah dadamu.
“ Ooh.. Akh! Terussssss… ooooh…” desahmu keenakan. Matamu terpejam menikmati permainan ini.
Napasmu dan napas Eunhyuk saling memburu. Kau bisa merasakan nafsu Eunhyuk yang semakin besar. Dengan cepat tangan kanannya merogoh masuk ke dalam kaosmu. Ia kembali meremas-remas dan menggoyang-goyangkan dadamu dengan gerakan semakin menjadi. Kau pun semakin mendesah hebat. Tak puas dengan dadamu yang masih terbungkus bra, dengan gerakan memaksa tangan kanannya merogoh bramu dan mendapati yang dia inginkan. (*emang Eunhyuk ingin apa?#plak!gaje!next!*). Ia remas-remas lagi dan mengocoknya sesekali. Tak hanya itu, bibirnya kini aktif menciummu lagi. Sehingga desahanmu tertahan.
Setelah puas memainkan dadamu dan merasakan pegal di tangan kanannya, Eunhyuk pun mengeluarkan tangannya dari rogohannya. Namun tangan kanannya, beralih mengelus miss v-mu yang masih terbungkus cd.
“ Oh…” desahmu seiring gerakan tangan Eunhyuk.
“ Kau sudah basah, Jagiy! Bagaimana kalau sekarang saja?” tanya Eunyuk sambil menyeringai.
“ Sekarang? Apa maksudmu?” tanyamu tak mengerti.
Eunhyuk tak menjawab pertanyaanmu. Dengan gerakan cepat ia menlorotkan cdmu dan memasukkan 2 jarinya sekaligus.
“ Akh! Oh…” pekikmu sesaat namun setelahnya menikmati kocokan jari Eunhyuk di miss v-mu.
“ Oh… Aaah.. ough..” desahmu merem melek saat Eunhyuk sudah memasukkan 3 jarinya sekaligus dan mengocoknya. Cairanmu pun keluar lagi.
Eunhyuk berhenti sejenak, dan melepaskan handuknya dan melemparnya kesembarang tempat. Itu menunjukkan kalau Eunhyuk tidak suka GO GREEN. (*lho??author sarap*) Kau pun terbelalak melihat ukuran junior Eunhyuk yang lumayan besar. Eunhyuk berdiri diatas ranjangnya dan menghadapkan juniornya tepat di depan wajahmu.
“ Kkaja, Jagiy! Ppali!” pinta Eunhyuk. Kau pun dengan ragu-ragu dan perlahan mendekatkan kepalamu ke juniornya. Namun, ternyata Eunhyuk sudah tidak sabar. Ia langsung mendorong kepalamu dan menekankan ke juniornya.
“ Kya!!” pekikmu kaget bukan kepalang.
“ Kkaja! Aku ingin servicemu!” pinta Eunhyuk.
Dengan entah terpaksa atau suka rela kau melahap dan mengulum ujung juniornya. Awalnya kau merasa aneh. Namun karena desahan Eunhyuk membuatmu tergoda untuk melakukan lebih. Kau mengulum, melahab, bahkan menyedotnya (*hedeh!author pusing ndiri nulis ini*). Tanganmu juga mengocok twinbalnya. Dan…
Coooooor! Sperma Eunhyuk pun tumpah ruah didalam mulutmu. (*=.=*) .
“ Akh…” desah Eunhyuk penuh kelegaan.
Junior Eunhyuk masih menegang. Ia pun kembali duduk di harapanmu dah menusupkan juniornya kedalam rokmu yang didalamnya tak terdapat cd pembungkus vaginamu. Ujungnya perlahan mengenai klirotismu, membuatmu kegelian dan mendesah lagi. Setelahnya, junior itu mulai masuk ke ambang lubangmu dengan perlahan.
“ Akh!!! Aw!!” pekikmu kesakitan.
“ Tenang, Jagiy! Sakitnya tidak akan lama,” kata Eunhyuk lalu melanjutkan perjalanan juniornya memasuki guamu. Kedua tangan Eunhyuk menarik punggungmu membuatmu terdangak dan memamerkan leher jenjangmu yang penuh bercak-bercak merah kissmark ulah Eunhyuk. Tapi, bukan lehermu sasarannya.
Eunhyuk membenamkan wajahnya didadamu dan melahapnya 1/4, 2/4,3/4, dan terserah kau lah berapa per4 (*ditimpuk reader*). Ia melahapnya dengan ganas dan penuh nafsu. Dan disela-sela itu, ia terus mendorong juniornya masuk.
“ Oh… akh… oh…” erangnya menjadi-jadi.
Jlep!! Junior Hyuk telah masuk sepenuhnya. Dan dengan perlahan ia memaju mundurkan juniornya. Pinggul Eunhyuk pun bergoyang. Pilih mana? Goyang gergaji, goyang dombret, goyang ngebor? Sialahkan pilih salah satu dari goyangan itu atau pakailah goyangan ala dirimu(*??*), untuk mengimbangi permainan Hyuk.
Setelah beberapa lama… Seeeeer… cairanmu pun keluar membasahi junior Hyuk yang masih tertanam di gua milikmu. Cooorrrrrr… Kau merasakan sesuatu yang hangat di dalam rahimmu. cairan Eunhyuk pun ikut keluar di dalam rahimmu.
“ Akh…” desah kalian bersamaan saat junior Hyuk keluar dari guamu.
Kau pun langsung terbaring lemah karena kelelahan. Begitu juga dengan Eunhyuk.
“ Gomawo, Jagiy!” kata Eunhyuk lirih sambil mengecup keningmu pelan. Senyum pun terkembang lagi dibibir lebarnya.
“ Cheonma,” jawabmu sambil tersenyum manis.
Kalian berdua terkapar di ranjang kamar Eunhyuk. Dan saking lelahnya kau tepar disana dengan Eunhyuk yang memelukmu saat tidur.
*YOU-POV end*
***
*Auhtor-POV*
Time :: [ 2 A.M. ]
Sedangkan kediaman keluarga Park, seorang Park Jung Soo sang kepala keluarga sedang mondar-mandir di teras rumahnya. Hujan telah reda sejak pukul 10 P.M… Park Jung Soo alias Leeteuk yang telah stay in teras rumahnya sejak pukul 9 P.M. sedang menunggu anak semata wayangnya yang belum juga pulang sejak pukul 7.30 P.M… Leeteuk sang Appa dari Park Hyo Seo sangat khawatir dengan keadaan anak gadisnya. Berbagai pikiran buruk atau aneh-aneh terlintas di benaknya. Bahkan saat ia menyusul ke minimarket yang tutup pun, anak yang disayanginya tidak ada. Ia terus menunggui anaknya di teras rumah sampai ia tertidur di kursi teras..
-THE END-
Hweh! Udah malem… ngantuk… tapi demi Eunhyuk, apa sih yang nggak? Nih, gue jabanin. *plak!ditabok jewels and elf*… okey. Gimana? Jelek ya? Hehe… ini hasil lembur lho.. tapi kayaknya masih jelek. Mianhae kalo masih jelek plus kurang hot… bikinnya pake mata 5 watt. Mau bikin squel ato nggak ya? Kalo ada yang minat aku bikin. Tapi kalo nggak, ya nggak. Hehe… dan di squel castnya bakal aku tambah SUNGMIN dan SIWON… ya udah deh. Badan author pegel mau tepar… need coment ya, chingu. Gomawo.. ^^

Hweh! Udah malem… ngantuk… tapi demi Eunhyuk, apa sih yang nggak? Nih, gue jabanin. *plak!ditabok jewels and elf*… okey. Gimana? Jelek ya? Hehe… ini hasil lembur lho.. tapi kayaknya masih jelek. Mianhae kalo masih jelek plus kurang hot… bikinnya pake mata 5 watt. Mau bikin squel ato nggak ya? Kalo ada yang minat aku bikin. Tapi kalo nggak, ya nggak. Hehe… dan di squel castnya bakal aku tambah SUNGMIN dan SIWON… ya udah deh. Badan author pegel mau tepar… need coment ya, chingu. Gomawo.. ^^

24 Tanggapan to “Dad’s Prohibition”

  1. Rheiza yesung April 3, 2011 pada 2:04 pm #

    Waah…..author kren,lg cpe” tp msh bsa bkin bgnian. .

  2. Yoonhae2903 April 3, 2011 pada 2:51 pm #

    Astorjim daebak..
    seneng bgd ya da gue dsni,tp knpa hrz mati lg?wkwk

  3. hyoheeauthor April 3, 2011 pada 2:59 pm #

    @reader:Maaf ada paragraf yg terd0uble.admin gtw trnyata trdouble.jaringannya jelek jdnya er0r gtu.mianhae

  4. minjichan April 3, 2011 pada 5:00 pm #

    eonni, bikin sambungannya dong~ gantung nih ceritanya..
    itu nasibnya unyuk gimana?? beneran sambungannya ada umin & siwon?? *curious*
    lanjut yah! fighting!! 😀

    • hyoheeauthor April 11, 2011 pada 9:21 am #

      hehehe… iyya… tunggu ya, mereka belum muncul…. 🙂
      gomawo dah baca plus coment.. ^^

  5. young0896 April 3, 2011 pada 10:38 pm #

    onnie sory bru ngoment kmaren hp sya slit bwt ngoment hehe..
    wah ud kren kok tp ending.a gantung.. hehe, ak pnsaran klo onnie plg dmrhin sma appa mpe gmana? hehe

  6. Lindaratu April 4, 2011 pada 8:16 am #

    Suamii .
    Kau mengkhianatiku .
    Ingat chaerry anak kita, hyuk *gaje*
    seangil chukkae, husband :*
    bikin squelny .
    Ditunggu, ok ?

  7. Tae-ah April 4, 2011 pada 9:50 am #

    Endingnya rda gaje thor , buat sequelnya ya ..

  8. Nuri April 5, 2011 pada 6:12 am #

    Lah nge gantung begini -_- tp keren kok hhe

  9. nizaura ELF April 5, 2011 pada 6:26 am #

    Mianheeeeeeee baru sempat baca T^T
    ya ampun~
    biarpun drmu bilang skip aja “itu” nya toh kebaca juga sama onnie huahaha *digampar umin*
    ihhh Eeteuk gak boleh gitu…kok larang2~ gak pernah muda ya -__-
    Hyuk lagi…napsu amat sementang baru mandi XDD
    dilanjut ya saeng ^^

  10. rihyuk April 5, 2011 pada 10:19 am #

    hedeeeehhh teuk kok kamu jahat sih? bilang aja cemburu kalo aku sama hyukkie xD lol
    hyukkieee~~ emang mantep deh kalo main sama kamu xD

  11. friezka_ontaeseung April 5, 2011 pada 10:47 am #

    krang hot author…
    aQ jdi pnasaran pa isi file rhasia d laptop eunyuk??
    bkin squel’a doank!!!!

  12. friezka_ontaeseung April 5, 2011 pada 10:51 am #

    krang hot author…
    aQ jdi pnasaran pa isi file rhasia d laptop eunyuk??
    bkin squel’a doank!!

  13. sonelf April 5, 2011 pada 5:35 pm #

    Penasaran sama isi filenya si eunhyuk bikin pnsaran
    Bkin sequel nya thor 😀

  14. yoonhae April 7, 2011 pada 9:20 am #

    ahh author tdnya bangga kok ada ane..
    eh ternyata yoonhae uda mati..TT_TT
    maksudya pa??
    wkwkwk kurang hott ahh
    bgus thor..!!

  15. Ritha_kyuhyun April 7, 2011 pada 11:14 am #

    Thor bkin suquelnya ( memelas dgn puppy eyes )
    hahhaa

    • hyoheeauthor April 7, 2011 pada 12:46 pm #

      sabar chingu… lagi bikin… ^^ gomawo dah kunjung plus coment… ^^

  16. Lereen April 7, 2011 pada 12:55 pm #

    Kutunggu sequelnya *pose ala model CF* /PLAKK
    Keren! 😀 Daebak!

  17. luvi April 8, 2011 pada 11:42 am #

    predikat yadong mang g bs hilang dr eunhyuk y,dmana2 klau nc psti hottttt ckckckck

  18. Anyul April 17, 2011 pada 1:13 am #

    Lho ? Hyoseo ga jadi bilang ke hyukkie kalo dia mau ke jerman ?
    Trus ?
    Hyoseo ga diberi tau isi laptop hyukkie ?
    Kan udah menuhin syarat si hyoseonya,
    ngegantung banget nih critanya,
    tapi ncnya udah bagus,
    and satu lagi,
    author kebanyakan ngeksis nih,
    jadi ga konsen bacanya,

Trackbacks/Pingbacks

  1. Destiny Is So Painly – Chapter 2 (Squel Dad’s Prohibition) « mcsdfanfiction - April 11, 2011

    […] Part 1 before … Part 1 […]

Tinggalkan Balasan ke sonelf Batalkan balasan