Lets Play With Us, Baby…. (Part 1)

Title :: Let’s Play With US Baby…
Author :: Han Hyo Hee , Lee Yoora
Genre :: ???
Rating :: NC-25
Disclaimer :: Don’t be a PLAGIATOR!!!
Main Cast :: Tunder a.k.a Park Sang Hyun, Han Hyo Ra , Han Hyo Hee , Han Hyo Ae
Other Cast :: Cho Kyuhyun , Park Jung Soo , Lee Hyuk Jae ,

“ Hyohee-ssi?!” panggil seorang namja dari luar jendela kelas.
Yeoja yang dipanggil pun menoleh. Ia memandang namja itu aneh. “ Hyohee-ssi! Hey! Aigo! Lihat kemari! Psst!” ucap namja itu lagi mengharap ada respon.
“ Hyohee-ssi! Psst! Hyohee-ssi!!” ucap namja itu masih bersikeras memanggil Hyohee.
Brak! Tiba-tiba terdengar suara pintu kelas dibuka dengan kasar.
“ Park Sang Hyun!!!” bentak seorang laki-laki paruh baya namun awet muda membuka pintu dengan amat kasar. Untung pintu itu tidak rusak. (*?)
Namja itu terkesiap. Ia terpaku pada posisinya.
“ Park Sang Hyun!!! Masuk!” bentak laki-laki paruh baya namun awet muda geram.
“ Ne, Sonsaengnim,” jawab namja yang dipanggil Park Sang Hyun a.k.a Tunder lirih.
Tunder pun melangkah dengan takut-takut menuju pintu. Sedangkan diambang pintu Mr Kyu menatapnya murka. Setelah Tunder masuk, Mr Kyu membanting pintu kelas dengan tampang yang ingin melumat bulat-bulat si Tunder. Spontan seisi kelas menjadi hening-ning-ning, bahkan jangkrik pun enggan mengerik(*mulai gaje.=.=).
“Park Sang Hyun! Apa maksudmu mengintip-ngintip seperti itu? Heh! Kau itu tahu aturan tidak?!” gertak Mr Kyuhyun marah-marah sambil memukul pundak Tunder dengan tuding. Tunder tak bergeming.
“ Kau panggil siapa tadi?!” tanya Mr Kyuhyun sambil melototi Tunder yang bergidik.
“…” Tunder tidak menjawab. Ia masih terpaku pada posisinya.
“ Jawab!!!” bentak Mr Kyu dengan garangnya.
“ Ha-han H-hyo Hee…” jawab Tunder gugup.
Jawaban Tunder membuat seisi kelas menatap Hyohee dengan penuh tanya. Sedangkan Hyohee hanya terbelalak kaget dengan jawaban Tunder dan tatapan teman-temannya.
“ Han Hyo Hee!!!” panggil Mr Kyu gusar.
“ Aish! Ottohae?!” guman Hyohee tak jelas. Ia tertunduk pasrah.
“ Han Hyo Hee!!!!!!” bentak Mr Kyu mulai meledak-ledak.
“ Ne,Sonsaengnim?” jawab Hyohee getir. Mau tak mau ia mendongakkan kepalanya supaya Mr Kyu tidak bertambah meledak(*emangnya bom?).
“ Kalian berdua! Saya beri tugas buat 2 anak yang tidak tahu aturan ini!!! Kalian harus membuat karya tulis tentang penyakit binatang peliharaan yang jarang ditemui dan kalian kerjakan secara berkelompok. Dan itu harus selesai besok!!! Kalau sampai besok pagi saat saya datang belum ada di meja saya, jangan harap bisa mengikuti kelas saya dalam satu tahun ini! Arraso!!!” ancam Mr Kyu kejam.
“ Andwae!” pekik Hyohee dan Tunder bersamaan.
Mr Kyu menyunggingkan senyum evilnya. “ Saya tidak mau tahu! Duduk sana!” ucap Mr Kyu sinis lalu menendang bokong Tunder (*Hwah!Kyu jahatnyo. =.=).
***
“ Hyohee-ssi! Ottokhae?!” gerutu Tunder saat Hyohee sedang memberesi buku-bukunya.
“ Molla~ Ini karena ulah kau Tunder-ssi!?!” tuduh Hyohee sambil menarik resleting tasnya.
“ Mwo?! Nega?!” tanya Tunder bingung. Telunjuknya menunjuk dirinya sendiri.
“ Ne,” jawab Hyohee singkat. Ia pun bangkit dari duduknya.
“ Waeyo? Aku hanya ingin minta saran padamu. Sebaiknya aku masuk atau membolos. Aku kesiangan,” kata Tunder polos. Tangannya menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal.
“ Jinja?! Sejak kapan murid teladan punya inisiatif ingin membolos?” tanya Hyohee ketus.
“ Molla,” jawab Tunder tertunduk.
“ Okey! Sekarang, aku ada urusan. Untuk tugas kita, kita kerjakan nanti malam. Kau kerumahku saja jam 8 malam. Arra?” kata Hyohee hendak beranjak pergi.
“ Aish! Bisakah kau hari ini saja tidak mengurusi club cerita konyolmu?” tanya Tunder mencibir.
“ Cerita konyol?!” tanya Hyohee tidak terima. “ Aku harus tepat waktu jika aku tidak ingin menghancurkan teman-temanku!” ucap Hyohee kesal.
“ Ya, club penghayal!” kata Tunder seenaknya.
“ Hello?! Namja pabo! Bisakah kau tidak latihan basket sore ini?! Agar kau bisa mengerjakan tugas itu untukku! Karna itu sepenuhnya salahmu!” tuduh Hyohee.
“ Aish! Okey! Deal. Nanti malam, dirumahmu,” jawab Tunder kalah.
Hyohee hanya membuang muka dan meninggalkan Tunder.
“ Hyohee-ssi!” panggil Tunder saat Hyohee diambang pintu kelas.
Hyohee menoleh. Dengan tatapan sinis ia menatap Tunder seakan bertanya maksud Tunder.
“ Mianhamnida,” ucap Tunder sambil menundukkan kepala. Hyohee hanya membalas senyuman dan berlalu pergi.
***
Di sore yang cerah ini, seorang yeoja sedang berjalan melewati trotoar sambil membawa belanjaan yang bejibun(*author harap reader ngerti bahasa author yang campur aduk kayak es campur). Ia tampak sangat kerepotan.
“ Aish! Selalu begini! Appa dan Eomma, kog pelit banget ya?!” gerutunya.
Tiba-tiba highelsnya miring, yeoja itu pun kesleo saat akan masuk ke gang perumahannya. Nyaris belanjaannya jatuh semua.
“ Aigoo! Hampir saja! Ish! Kenapa sih, nggak sewa pembantu saja kek? Tiap Senin ke Jepang, Selasa ke Singapore, Rabu ke Amrik, Kamis ke Inggris, Jum’at ke Paris, Sabtu ke Australi, Cuma Minggu doang yang di rumah. Appa sama Eomma satu bisnis pula. Tugas belanja, aku! Masak, aku! Untung bersih-bersih rumah tugas Hyohee dan Hyoae. Kalo nggak, bisa bobrok badanku,” gerutu yeoja itu tidak jelas sambil meneruskan jalannya walau langkahnya terseok-seok.
Bruk!! Sebuah bola basket tiba-tiba saja menimpuk lengannya. Dan… Oalla!!! Gedubrak! Gedumbrok! Gedumbreng! Belanjaannya yang dibawa dengan penuh perjuangan tumpah ruah. Tak hanya belanjaannya, yeoja itu pun ikut jatuh.
“ Aigoo! Mianhamnida, Noona!” ucap seorang namja menghampirinya. Namja itu membantu yeoja yang tersambar bola tadi bangkit lalu memungut bola basket yang menggelinding tak jauh dati TKP.
“ Aish! Kau tak punya mata, ya?!” gertak yeoja itu kasar. Ia mengusap-usap lengan kemeja putihnya yang kotor.
“ Mianhamnida, Noona!” ucap namja itu sambil menunduk-nunduk.
“ Tunder-ssi! Ppali!” pekik salah seorang namja dilapangan basket.
“ aigo! Kau menghancurkan belanjaanku! Aniyo! Telur-telurku pecah! Kau harus ganti!!!” tuntut yeoja itu sembari menunjuk belanjaannya yang berserakan di tanah.
“ Mianhamnida, Noona! Aku tidak bawa uang,” ucap Tunder menunduk lalu meninggalkan yeoja itu yang terbengong-bengong sendiri.
“ Mwo???” gumam yeoja itu ternganga melihat Tunder yang meninggalkannya begitu saja tanpa dosa.
“ Aish! Namja aneh! Memangnya dengan minta maaf saja telur-telurku bisa kembali seperti semula?! Tampan sih, tampan! Tapi pabo!” umpat yeoja itu kesal sambil memunguti belanjaannya yang masih bisa diselamatkan.
***
“ Hyoae-ah! Tadi Eonni lihat namja cakep buanget, lho!” kata Hyora hebring.
“ Ne…” jawab Hyoae sekenanya. Ia masih sibuk menorehkan cat air pada kanfas.
“ Tapi dia pabo,” tambah Hyora lagi.
“ Kenapa tidak kau pacari saja, Eon?” tanya Hyoae cuek. Matanya tak lepas dari lukisannya.
“ Hm… Eonni, sih mau. Cumin, Eonni bingung. Eonni belum kenal dengannya. Hanya saja Eonni tahu namanya,” jawab Hyora girang.
“ Oh…” jawab Hyoae cuek lalu pergi meninggalkan Hyora. Hyoae berjalan menaiki tangga dan melangkah menuju kamarnya.
“ Dasar anak tidak bisa diajak curhat!” gerutu Hyora sengit.
“ Aish! Pabo! Besok ulangan biologi! Haish! Aku belum beli bukunya!” gumam Hyoae kesal setelah mengobrak-abrik meja belajarnya.
***
“ Sonsaengnim! Aku mau beli buku biologi!” pekik Hyoae mengagetkan penjaga toko yang sedang sibuk membaca majalan xxx di belakang kasir. Nafas Hyoae terengah-engah.
“ Mwo?! Disana!” jawab penjaga kasir itu singkat. Matanya tak bisa lepas dari majalah yang digenggamnya. Ia pun asal menunjuk.
“ Kamsahamnida,” ucap Hyoae lalu buru-buru mendatangi rak buku yang ditunjuk penjaga toko yang matanya tak bisa lepas dari majalah xxx.
Penjaga toko buku yang matanya tak bisa lepas dari majalah xxx (*author cape nulisnya. =.=) itu terkesiap dan membelalak kaget melihat namja disampingnya yang mengintip halaman yang dibukanya.
“ Hyukie-ssi!” pekiknya sambil menutup majalah itu dengan cepat.
“ Mwo?! Kenapa ditutup? Aaaaa!!! Akan aku laporkan pada binimu, Hyung! Park Jung Soo, seorang yang sering dibangga-banggakan isterinya, seorang yang sering digosipin di pasar (*?), yang kata ibu-ibu pasar cakep, ternyata….. punya hobby yang unik. Hahahahay~” goda Eunhyuk nakal sambil menyenggol-nyenggol lengan Leeteuk.
“ Andwae! Jangan Hyukie-ssi! Nanti aku dicerai bagaimana?” pinta Leeteuk memelas. “ Anak-anakku banyak. Kasihan mereka kalau nanti tidak punya appa yang cakep seperti aku lagi. Kau mengadunya nanti saja kalau mertuaku sudah mati, dan aku dapat warisan. Hehehe.”
-To Be Continue-
“ mian, author buru-buru… dikejar waktu… tunggu lanjutannya, ya. author cuma mau bikin 2 part doang kog. Need coment chingu. Gomawo